Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mendorong Potensi Indonesia Melalui Karet Alam

Mediaindonesia.com
31/10/2020 18:00
Mendorong Potensi Indonesia Melalui Karet Alam
Karet alam(DOK)

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengakui bahwa Indonesia menempati peringkat kedua sebagai produsen karet alam terbesar di dunia. “Ini merupakan sebuah potensi bagi kita untuk meningkatkan produktivitas sektor industri pengolahan karet nasional,” jelas Agus.

Menurut Agus, sektor industri pengolahan karet nasional berkontribusi cukup besar terhadap perolehan devisa, hingga menembus sebesar US$3,422 miliar pada 2019. Saat ini, terdapat 163 industri karet alam dengan serapan tenaga kerja langsung sebanyak 60.000 orang.

Sementara itu, produksi karet alam pada 2019 mencapai 3,3 juta ton, yang meliputi SIR (crumb rubber), lateks pekat, dan RSS (ribbed smoked sheet). “Dari jumlah tersebut, 20% diolah di dalam negeri oleh industri hilir menjadi ban, vulkanisir, alas kaki, rubber articles, maupun manufacture rubber goods (MRG) lainnya, sementara 80% karet alam diekspor,” terang Agus.

Agus menyampaikan, produksi karet alam baru memenuhi sekitar 55,4% dari kapasitas terpasang sektor tersebut, yang mencapai 5,9 juta ton. “Salah satunya dipengaruhi oleh harga karet alam dunia yang turun ke level terendah sejak 2011, yakni mencapai US$1,36 per kg sejak 24 Februari lalu,” ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, salah satu penyebab rendahnya harga karet alam adalah over supply komoditas tersebut serta menurunnya permintaan di pasar global. “Kondisi ini berpengaruh pada kesejahteraan petani karet, menurunnya penghasilan bersih dari perusahaan karet dan menurunnya nilai ekspor,” papar Agus.

Sehingga, kata Agus, upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan harga karet alam salah satunya melalui peningkatan penyerapan oleh industri dalam negeri. Hal tersebut sesuai dengan amanat Presiden yang ditindaklanjuti dengan penggunaan aspal karet untuk infrastruktur jalan.

Seperti diketahui, karet alam merupakan komoditas ekspor pertanian kedua terbesar Indonesia. Pada 2019, total ekspor karet alam Indonesia tercatat sebanyak 2,58 juta ton dengan nilai US$3,65 miliar.

Persentase ekspor tersebut meliputi 79% dari produksi karet alam, sedangkan 21% nya dikonsumsi pasar domestik. Sebagai penghasil kedua terbesar karet alam di dunia, pada 2019 Indonesia memproduksi 3,30 juta ton dari lahan perkebunan karet seluas 3,68 juta hektare. Sebanyak 85% lahan perkebunan dimiliki dan dibudidayakan oleh 2,2 juta petani karet.

Begawan Perkebunan Soedjai Kartasasmita pun mengakui bahwa lebih dari 80% dari produksi karet Indonesia berasal dari kebun karet rakyat. Artinya, petani karet harus merasa bahwa ke depan nasibnya akan lebih baik berkat aplikasi berbagai jenis teknologi baru. (YIN/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya