Lima Destinasi Bali Baru Dukung Pemulihan Pariwisata

Insi Nantika Jelita
27/11/2020 08:35
Lima Destinasi Bali Baru Dukung Pemulihan Pariwisata
Pembangunan pelabuhan di Labuan Bajo(Antara/Dok.Kemenhub)

KEMENTERIAN Perhubungan siap mendukung pemulihan ekonomi di sektor pariwisata melalui pembangunan lima kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) atau kerap disebut destinasi Bali baru dengan status super prioritas.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 secara virtual, pada Kamis (26/11).

“Di kawasan lima Bali baru kita melakukan investasi pada pelabuhan, bandara, dan semua aktivitas. Bahkan tidak terbatas pada pembangunan tetapi juga bagaimana konektivitas antara kota dengan obyek wisata, antara bandara dengan kota. Upaya ini akan menjadi satu sasaran atau upaya kami mendukung upaya pemulihan ekonomi,” ungkap Budi dalam keterangan resminya, Jumat (27/11).

Budi menuturkan, pada masing-masing destinasi di kawasan 5 Bali Baru akan disiapkan sistem dan fasilitas khusus untuk mengakomodir turis-turis mancanegara yang menjadi konsumen potensial. Kelima kawasan itu ialah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang.

“Secara sistematis, kami membuat fasilitas-fasilitas, misalnya yang ada di Manado itu untuk mengakomodasi turis dari Jepang, Cina, Dan Korea. Sebaliknya, Kualanamu berada dekat dengan India, oleh karenanya kita membuat fasilitas-fasilitas yang mengakomodasi turis dari India,” jelas Budi

Selain itu, Budijuga merencanakan akan membuat konektivitas langsung penerbangan internasional, pada daerah yang dianggap memiliki potensi luar biasa seperti Labuan Bajo dan Yogyakarta.

Menteri Perhubungan juga menuturkan bahwa dalam upaya mendukung pemulihan sektor pariwisata, Kementerian Perhubungan perlu berkoordinasi dan melakukan sinergi dengan baik dengan kementerian lembaga teknis yang lain.

“Ada hal yang perlu di koordinasikan antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, serta Kementerian teknis yang lain. Karena tanpa dukungan itu maka tidak mudah untuk melakukan kegiatan ini," pungkas Budi. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya