Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BADAN Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto menuturkan, imbas pandemi berdampak pada menurunnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri pengolahan.
"Salah satu dampak pandemi covid-19 adalah terjadinya penurunan tenaga keja di aman tenaga kerja sektor industri pada Agustus tahun ini angkanya apda 17,48 juta atau 13,61% dari total tenaga kerja nasional," ujar Eko dalam kanal Youtube Indef, Kamis (26/11).
Angka tersebut, kata Eko, menurun dibanding Agustus tahun lalu yang mencapai 18,93 juta orang atau 14,96% dari total tenaga kerja nasional.
Rendahnya serapan tenaga kerja di industri, lanjut Eko juga terlihat dari purchasing managers' index (PMI) infastruktur atau indikator keyakinan para manajer bisnis di sektor manufaktur, juga menurun.
Baca juga : Benahi Regulasi, Presiden Ingin Makin Banyak Lapangan Kerja
"Di awal kemarin yang angkanya sudah mulai ekspansif sampai di 50,8 pada Agustus lalu. Seiring dengan program pemulihan ekonomi nasional pada September kemarin PMI kembali turun diangka 47,2, lalu naik sedikit di bulan Oktober mencapai 47,8," tutur Eko.
Dengan kondisi tersebut, Eko menambahkan, level utilisasi industri pengolahan non migas berada di level 56,60%. Jumlah itu dinilai lebih rendah dari posisi sebelum pandemi Covid-19 di level 76%.
"Utilisasi ini cukup berat bagi sektor industri, karena sebelum pandemi 76%, lalu turun perlahan dan meningkat melalui kebijakan pemerintah," jelasnya
Secara umum, Eko menyampaikan, nilai ekspor sektor industri dari Januari hingga Oktober tahun ini mencapai US$106,14 miliar. Sedangkan, untuk nilai investasi di sektor industri periode Januari sampai September tahun ini sebesar Rp201,9 miliar.
"Angka investasi itu meningkat sebesar 37% dibanding tahun lalu sebesar Rp147,3 triliun," pungkas Eko. (OL-2)
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Nilai pasar kemasan kotak karton gelombang di Asia Tenggara diproyeksi meningkat sekitar 4% setiap tahun pada periode 2021-2026.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Indonesia International Gifts and Housewares Expo (IGHE) 2025, akan kembali hadir pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta International Expo.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Laporan ketenagakerjaan Biro pada hari Jumat melaporkan penambahan tenaga kerja hanya 73.000 di AS bulan Juli.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menyambut baik komoditas yang dibutuhkan AS akan dikenakan tarif lebih rendah bahkan 0%, termasuk tembaga
WAKIL Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengungkapkan bahwa kebutuhan tenaga kerja khususnya untuk green job akan meningkat ke depannya.
Realisasi investasi di Kabupaten Indramayu pada triwulan I 2025 menembus Rp362 miliar.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Jika dilihat dari jangka panjang, implementasi rekrutmen nondiskriminatif adalah investasi menuju lingkungan kerja yang produktif, inovatif, dan manusiawi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved