Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pembiayaan Hijau Jadi Alternatif Pendorong Pemulihan Ekonomi

Fetry Wuryasti
25/11/2020 17:00
Pembiayaan Hijau Jadi Alternatif Pendorong Pemulihan Ekonomi
KETENTUAN UANG MUKA UNTUK KENDARAAN BERMOTOR LISTRIK: Karyawan mengecek motor listrik Gesits di kawasan Cipete, Jakarta.(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

BANK Indonesia (BI) mendorong skema pembiayaan berwawasan lingkungan (green financing) antara lain dengan memberi insentif kepada pembiayaan bagi properti dan kendaraan bermotor yang berwawasan lingkungan.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan, pembiayaan berkonsep green financing dibutuhkan saat ini untuk mendukung upaya menekan kerusakan lingkungan, sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional saat ini.

"Pemberian insentif itu bisa berupa pelonggaran kebijakan rasio loan-to-value atau financing-to-value kredit pembiayaan properti, serta uang muka kredit/pembiayaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai," kata Destry dalam Seminar Riset Stabilitas Sistem Keuangan 2020 dengan tema “Sistem Keuangan Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19: Peran Kebijakan Makroprudensial dalam Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional”, Rabu (25/11).

International Finance Corporation merilis data transisi penggunaan brown energy (penggunaan sumber energi yang menimbulkan polusi) ke  energi hijau yang berpotensi membawa investasi hijau di Indonesia hingga US$458 miliar (Rp6.489 triliun).

Merujuk pada data itu, lanjut Destry, selaku otoritas moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, BI meningkatkan mitigasi terhadap ancaman iklim dan telah mengambil kebijakan berwawasan lingkungan.

"Antara lain di sisi kebijakan moneter melalui adopsi Sustainable and Responsible Investment (SRI) dalam pengelolaan devisa serta penggunaan instrumen berwawasan lingkungan 'Green Bond' dan 'Green Sukuk' dalam operasi moneter. Begitu juga dengan kebijakan sistem pembayaran yakni dengan mendorong percepatan ekonomi keuangan digital yang berkontribusi terhadap keberlangsungan lingkungan," kata Destry.

Seminar riset itu merupakan puncak dari rangkaian Lomba Karya Ilmiah Stabilitas Sistem Keuangan (LKISSK) 2020, sebagai upaya menjaring masukan akademisi dalam rangka meningkatkan peran Bank Indonesia dan otoritas terkait serta lembaga keuangan di Indonesia, untuk mewujudkan stabilitas sistem keuangan berkelanjutan. LKISSK 2020 berlangsung sejak 23 Maret hingga 19 September 2020 dan terdapat 91 karya ilmiah yang dilombakan. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya