Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Pemulihan Ekonomi Tergantung Penanganan Pandemi

Fetry Wuryasti
24/11/2020 13:06
Pemulihan Ekonomi Tergantung Penanganan Pandemi
Kendaraan melintas di dekat layar imbauan pencegahan penyebaran COVID-19 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (22/11).(Antara)

KETUA Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pemulihan ekonomi di masa pandemi, lebih bergantung kepada cara pemerintah/stakeholder mengatasi pandeminya. Tentu tanpa mengenyampingkan harapan kehadiran vaksin dengan segera.

Pandemi covid-19 berpengaruh kepada perekonomian Indonesia, maka yang harus diperhatikan utamanya adalah cara pemerintah menangani covid-19. Jumlah kasus positif Indonesia per hari, dia katakan, meski tidak ada vaksin sempat bisa ditekan signifikan. Namun ketidakpedulian masyarakat untuk menaati protokol kesehatan membuat kasus harian kembali meningkat di November.

"Angka kasus bisa diturunkan dengan disiplin yang baik dan mengurangi penularan. Kalau ini bisa dilakukan, aktivitas kita tidak usah sampai ditutup. Sebab ini berdampak kepada aktivitas ekonomi secara keseluruhan," kata Purbaya, dalam webinar Economic Outlook 2021, Selasa (24/11).

Ketika kegiatan ekonomi ditutup dengan pembatasan sosial yang lebih ketat, indeks konsumsi turun signifikan pada April lalu. Kemudian konsumsi mulai naik ketika pembatasan dilonggarkan, dan merosot lagi ketika diketatkan kembali pada September.

"Ini terlihat sekali, konsumsi masyarakat amat dipengaruhi oleh cara pemerintah melakukan respons terhadap penyebaran virus. Jadi bukan daya beli masyarakat yang kurang, akan tetapi karena memang ketika aktivitas dibatasi, orang tidak bisa belanja," kata Purbaya.

Konsumsi di DKI saat pembatasan sosial berskala besar terpantau lebih rendah daripada di daerah lain. Namun DKI merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi karena kontribusinya sebesar 16% terhadap nasional, dan 25% ekonomi Indonesia berasal dari Jabodetabek, dan 70% ekonomi Jabodetabek ada di DKI Jakarta.

Sehingga bila ekonomi ingin bisa bergerak dari sisi konsumsi, protokol kesehatan di DKI Jakarta harus benar-benar dipatuhi. "Vaksin memang game changer. Tetapi bila vaksinnya belum juga ada, kita tidak bisa hanya meratapi nasib. Dengan kebijakan yang baik kita bisa tetap menjaga pertumbuhan ekonomi," kata Purbaya.

Sebab sejauh ini, dia melihat telah ada indikasi-indikasi perbaikan ekonomi lain yang nyata, yaitu angka PMI manufaktur Indonesia yang mulai naik, perbaikan dari kontraksi penjualan sepeda motor, ritel yang pergerakan kontraksinya juga mulai meningkat, serta survei kegiatan dunia usaha juga mulai menunjukkan perkembangan yang positif. Bila kita terus menjaganya, titik terburuk ekonomi Indonesia bisa dikatakan sudah lewat.

"Ketika angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 angkanya minus 3,4% (yoy), saya teliti lebih dalam, bila dari kuartal ke kuartal, kita masih tumbuh sekitar 5,3% dan seasonally adjustednya di kuartal III sekitar 3%. Jadi kalau musimannya saya hilangkan, dan saya hitung quarter on quarter, maka ekonomi Indonesia masih positif dibandingkan kuartal II. Di saat orang bilang kita masuk resesi, saya justru melihat kuartal III ini mungkin kita sudah keluar dari resesi," kata Purbaya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik