Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DI masa pembatasan sosial skala besar (PSBB) transisi, masyarakat Indonesia mulai kembali beraktivitas di luar rumah dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini membuat IUIGA ingin memberikan lebih dengan cara memperhatikan dan menjaga kesehatan para pelanggannya.
IUIGA mengerti bahwa selain menjaga kebersihan dan menjaga jarak, ketahanan daya tubuh juga diperlukan. Hal ini yang menjadi dasar kerja sama IUIGA dengan Konimex untuk membagikan vitamin C kepada seluruh pelanggan.
“IUIGA berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen kami. Kami sadar perkembangan IUIGA di Indonesia tidak akan terjadi tanpa dukungan dari para pelanggan. Maka dari itu, kami merasa harus mengambil andil dalam menjaga kesehatan para pelanggan kami. Dimulai dari yang paling sederhana, kami akan membagikan vitamin C di setiap pembelian produk IUIGA tanpa minimum pembelanjaan. Hal ini kami terapkan baik pada pembelian online dan offline,” ujar William Firman, Managing Director IUIGA Indonesia, Rabu (18/11).
Baca juga: Austrazone Penuhi Kebutuhan Konsumen Ibu dan Anak Indonesia
Menjaga sistem ketahanan tubuh dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, berolahraga, dan beristirahat serta asupan gizi yang cukup. Hal yang paling mudah adalah dengan mengonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna dan jika perlu ditambahkan dengan vitamin C.
“Kita memiliki tanggung jawab untuk secara konsisten membantu menjaga kesehatan di seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai sarana. Dalam situasi yang sulit seperti ini pun, masyarakat mendapatkan proteksi yang lebih dari segi imunitas agar bisa menjalankan aktivitas sehari-hari, sehingga bisa menjaga roda perekonomian Indonesia," ujar Edward Joesoef, Chief Strategy Officer Konimex Group. (RO/S-2)
KPK mengungkapkan sebagian besar instansi pemerintah kini mulai menggunakan e-katalog dalam pengadaan barang dan jasa bahkan hingga yang terkecil seperti pengadaan kue untuk rapat.
Data dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) 2022 menyebutkan bahwa 60% masyarakat sudah mulai berbelanja secara "offline", baik ke pasar modern maupun tradisional.
Lebih tinggi dari 113,1 pada bulan sebelumnya.
Sedikitnya produk lokal yang tayang di elektronik katalog (e-katalog) menjadi penyebab rendahnya transaksi pembelian barang dan jasa oleh pemerintah daerah.
Ahli kulit juga menyebutkan bahwa terpapar cahaya biru hingga 8 jam sehari juga berbahaya bagi kulit.
Tercatat lebih dari 25 pusat perbelanjaan yang ada di 5 Kotamadya DKI Jakarta akan menggelar program khusus menyambut Imlek
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved