Pandemi Ubah Perilaku Ekonomi Masyarakat

M. Ilham Ramadhan Avisena
19/11/2020 18:05
Pandemi Ubah Perilaku Ekonomi Masyarakat
Seorang kurir bersiap mengantarkan barang yang dipesan konsumen di Pasar ModernJoyo Agung, Malang, Jawa Timur, Rabu (18/11/2020).(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO )

PEMERINTAH tengah berupaya mengatasi potensi perubahan perilaku ekonomi pascacovid-19. Antisipasi itu berangkat dari sejarah adanya perubahan perilaku setelah terjadinya wabah yang tampak berulang dalam satu abad.

Hal itu dikemukakan Sekretaris Eksekutif Komite Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede, dalam webinar bertajuk Transformasi Ekonomi: Mendorong Daya Saing UMKM dan Koperasi Menuju Indonesia Maju dan Unggul, Kamis (19/11).

“Pandemi itu merupakan peristiwa berulang setiap satu abad atau dua abad, pandemi terjadi dan manusia bisa survive. Terjadi perubahan peradaban manusia seiring terjadinya pandemi,” ujarnya.

Perubahan perilaku ekonomi, kata Raden, akan berdampak pula pada struktur perekonomian nasional. Itu mulai terlihat dari peningkatan tren digitalisasi di hampir semua kegiatan seiring dengan merebaknya pandemi covid-19 di berbagai belahan dunia.

Itu kemudian berdampak pada struktur dunia usaha. Raden bilang, setelah covid berakhir dan aktivitas dapat berjalan dengan normal, akan terjadi konsolidasi tenaga kerja. Hal tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di sektor usaha.

“Data Sakernas, terjadi job destruction yang sangat signifikan, sektor tertentu kontraksi luar biasa, karena minus 30%-40%, penambahan pengangguran, perpindahan orang dari kota ke desa. Kami pikir berdasarkan survei, perubahan perilaku rumah tangga ini akan terjadi permanen, minimal 30% akan terjadi perubahan itu,” imbuhnya.

“Ini akan menyebabkan perubahan struktural dalam perekonomian kita. Ini perlu dipikirkan dan menjadi PR kita ke depan. Pascacovid akan berbeda, oleh karena itu kita harus berubah. Pertumbuhan ekonomi mungkin akan kembali, tapi motor penggeraknya tidak akan sama dengan kondisi pre-covid,” Sambung Raden.

Baca juga: Perbaikan Ekonom Global Berlanjut

Oleh karenanya pemerintah perlu bergegas menyusun strategi menghadapi kemungkinan tersebut. Kebijakan-kebijakan dan langkah yang acap kali digunakan sebelum pandemi, imbuh Raden, tidak akan berjalan efektif di masa setelah covid berakhir.

Pemikiran-pemikiran dan cara baru mutlak perlu dilakukan pemerintah menghadapi kondisi perubahan tersebut.

“Pembuat kebijakan harus mempermudah sektor yang mengalami kerusakan, ada memang yang akan hilang, tapi harus direlokasi sumber daya itu di pascapandemi. Makin cepat sumber daya dialihkan makin cepat aktivitas tumbuh. Formula strategi industri akan berorientasi pada forward looking, karena terjadi perubahan peradaban, struktural. Oleh karena itu, realokasi sumber daya memerlukan upaya bersama,” pungkas Raden. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya