Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sempat Tertunda, Hutama Karya Lanjutkan Proyek Lawe-Lawe

Insi Nantika Jelita
19/11/2020 11:38
Sempat Tertunda, Hutama Karya Lanjutkan Proyek Lawe-Lawe
ilustrasi kilang minyak(ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) bekerja sama dengan China Petroleum Pipeline Engineering, Co. Ltd (CPP) melanjutkan pengembangan fasilitas penunjang kilang minyak di Lawe-Lawe, Kalimantan Timur.

Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra menuturkan hingga Oktober 2020, progres pengerjaan ini adalah finalisasi pekerjaan engineering, pengadaan material kritis dan long lead equipment serta persiapan konstruksi .

“Saat ini fokus kami adalah menyelesaikan pekerjaan engineering dan melakukan pengadaan material penting seperti onshore dan offshore pipeline 20 inch untuk memulai konstruksi di bulan Desember 2020," ungkap Novias dalam keterangan resminya, Kamis (19/11).

Ia menyebut, target terdekat proyek tersebut ialah penyelesaian Transfer Line 20 inch yang direncanakan selesai pada Juni 2021.

Novias menyampaikan penerapan protokol pencegahan covid-19 di lapangan diawasi secara ketat oleh tim Quality, Health, Safety, Security & Environment (QHSSE) Hutama Karya.

Seperti ada pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki area kerja, penggunaan masker dan penyediaan tempat cuci tangan di area mess pekerja dan area kerja, pembatasan jarak antara rekan kerja minimal 2 meter, penyemprotan disinfektan rutin di area mess, dan lainnya

“Selama masa pandemi covid-19, masih tetap ada risiko kesehatan bagi para pekerja di lapangan. Namun di sisi lain, proyek harus tetap berjalan. Oleh karena itu, kami menerapkan protokol kesehatan dalam bekerja," kata Novias.

Baca juga: Kelanjutan Kasus Kondensat, Polisi Sita Kilang Minyak TLI

Ia menerangkan proyek yang dimulai sejak Oktober 2019 ini mencakup pengembangan fasilitas penunjang kilang minyak di Lawe-Lawe. Cakupan pekerjaan yang dilakukan oleh Hutama Karya yakni pengerjaan pipeline onshore dan offshore dengan diameter 20 inch, fasilitas terminal seperti steam generation, cooling system dan penunjang lain.

Novias menambahkan cakupan yang dikerjakan oleh CPP sendiri yakni Single Point Mooring (SPM), Pipeline End Manifold (PLEM), pipeline onshore dan offshore yang dengan diameter 52 inch serta crude oil tank.

Menurutnya, pengembangan fasilitas ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan minyak mentah di Indonesia, yang mendorong Pertamina meningkatkan kapasitas penyimpanan yang ada di RDMP RU V - Balikpapan.

“Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi RU V - Balikpapan menjadi  360 Million Barrel Steam per Day (MBSD)," pungkas Novias.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya