Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jokowi : Pengembangan Sektor Pangan Perlu Inovasi Baru

Insi Nantika Jelita
18/11/2020 23:40
Jokowi : Pengembangan Sektor Pangan Perlu Inovasi Baru
Presiden Joko Widodo(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

PEMERINTAH mendorong pengembangan sektor pangan untuk merespons kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), pengembangan disektor tersebut memerlukan sebuah terobosan untuk meningkatkan produksi pangan.

“Pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif, yang meningkatkan efisiensi proses produksi, pangan berkualitas dengan harga terjangkau dan yang menyejahterakan para petani,” ungkap Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Rabu (18/11).

Menurutnya, para pelaku usaha di sektor pangan sudah seharusnya meninggalkan paradigma lama dan melompat maju dengan cara-cara baru dan skala produksi yang lebih besar.

Upaya tersebut, kata Presiden, dicapai dengan menjadikan korporasi petani sebagai basis pengembangan sektor pangan.

Jokowi juga menuturkan, pengembangan harus dilakukan dengan mengedepankan nilai tambah di tahap on-farm maupun off-farm serta berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan lebih produktif.

Baca juga : Jaga Ketahanan Pangan Lewat Maksmalisasi Suplai Domestik

Pemerintah, lanjutnya, mendukung model kerja sama yang digagas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) berupa sistem inclusive closed loop. Melalui skema tersebut, kemitraan antara para petani dan ekosistem usaha akan dibangun mulai dari hulu hingga hilir sehingga keberlanjutan produksi dapat terjaga dan petani juga lebih sejahtera.

“Saya mendukung berbagai inisiatif kolaboratif yang melibatkan petani, koperasi, perbankan, dan offtaker. Beberapa inisiatif kolaborasi seperti petani hortikultura di Garut dan industri minyak sawit di berbagai daerah perlu untuk terus diperbaharui," jelas mantan Wali Kota Solo itu.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta Kadin untuk terus memberikan pendampingan kepada jutaan petani swadaya agar dapat terwujud kemitraan yang saling menguntungkan bagi para petani dan para pelaku usaha pangan.

"Saya sangat berharap model bisnis kolaboratif yang inklusif ini bisa mendongkrak sektor pangan sebagai kekuatan ekonomi baru yang membuka lebih banyak lapangan kerja," pungkas Jokowi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik