Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Data BPS Oktober 2020, Ekspor Sektor Pertanian YoY Tumbuh 23,8%

Mediaindonesia.com
17/11/2020 09:35
Data BPS Oktober 2020, Ekspor Sektor Pertanian YoY Tumbuh 23,8%
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto.(Ist/Humas BPS)

BADAN Pusat Statustik (BPS) mencatat Nilai ekspor pertanian pada Oktober 2020 mengalami pertumbuhan positif, yakni sebesar USD 0,42 miliar atau tumbuh 1,26% (m to m) jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. Kenaikan terjadi karena adanya dukungan mobilitas ekonomi di sejumlah negara yang juga terus membaik.
Secara YoY pun, ekspor sektor pertanian tumbuh 23,80 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto, menyampaikan, sejauh ini pangsa ekspor nonmigas terbesar Indonesia masih diduduki tiga negara besar baik di Asia maupun di Amerika. Ketiganya adalah Tiongkok,  Amereka Serikat, dan Jepang.

"Yang jelas, ekapor nonmigas kita menyumbang 95,03% dari total ekspor Januari-Oktober 2020, dimana 11,38% di antaranya berasal dari sektor pertanian," ujar Sutianto, Senin, 16 November 2020.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis bahwa sektor pertanian tumbuh sebesar 2,15 persen (y on y). Pertumbuhan ini tak lepas dari kondisi harga komoditas pangan kelapa sawit dan kedelai di pasar internasional pada triwulan ke III yang naik secara (q to q) maupun (y on y).

Sutianto mengatakan, BPS juga mencatat adanya surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,61 miliar (m to m) pada bulan Oktober 2020. Realisasi tersebut lebih tinggi dari surplus US$2,44 miliar pada September 2020 dan surplus US$161 juta pada Oktober 2019.

Secara total, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 17,07 miliar pada Januari-Oktober 2020. Realisasi ini lebih baik dari defisit US$2,12 miliar pada Januari-Oktober 2019.

"Surplus ini meningkat cukup besar karena ada penurunan impor. Sedangkan penyumbang peningkatan ekspor terdapat pada lemak dan minyak hewan/nabati," tutupnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya