Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, siap melayani kegiatan ekspor-impor perdananya pada Desember 2020. Kehadiran pelabuhan ini diharapkan akan mendukung perkembangan sektor industri otomotif yang bertebaran di sekitar Karawang, Jawa Barat.
"Saya bisa jelaskan secara umum bahwa saat ini Patimban akan menyelesaikan pekerjaan yang insya Allah Desember bisa digunakan, yaitu peti kemas sebanyak 35 hektare atau untuk kapasitas 250 ribu Teus per tahun," kata Budi Karya dalam webinar Dialog Publik: Pelabuhan Patimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah, kemarin.
Menhub menuturkan, Pelabuhan Patimban tengah dalam proses penyelesaian tahap 1, yaitu penyelesaian terminal peti kemas seluas 35 hektare dengan kapasitas 250.000 Teus dan terminal kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas 218.000 CBU. Sementara itu, yang sudah siap dimanfaatkan ialah dermaga kendaraan seluas 350 m x 33 m dengan kapasitas 218.000 CBU
"Kami tetap berkomitmen menyelesaikan berbagai pembangunan infrastruktur transportasi, salah satunya Pelabuhan Patimban, sehingga ini dapat segera dimanfaatkan dan diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional," tutur Budi Karya.
Dia menambahkan, lokasi Pelabuhan Patimban strategis untuk mendukung perkembangan sektor industri otomotif yang bertebaran di sekitar Karawang, Jawa Barat. "Dengan adanya Patimban, itu akan berikan kemudahan bagi industri otomotif," kata Budi.
Pelabuhan tersebut menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya. Budi menyebut, pihaknya akan bersinergi serta berkoordinasi dengan stakeholder dan nelayan setempat untuk pembangunan Pelabuhan Patimban.
Bebas macet
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub R Agus H Purnomo menuturkan Pelabuhan Patimban ditargetkan beroperasi penuh pada 2027. Pengerjaan proyek tersebut memakan waktu hampir 9 tahun sejak 2018 dibangun. "Pada 2027 nanti total peti kemas mencapai 7,5 juta Teus. Ini merupakan proyek yang strategis," kata Agus.
Untuk mendukung akses menuju Pelabuhan Patimban, Agus mengungkapkan akses menuju Pelabuhan Patimban akan terbebas dari kemacetan.
Pemerintah akan menyiapkan akses atau jalan khusus dari jalur pantai utara (pantura) menuju Pelabuhan Patimban. Agus menyampaikan, pembangunan akses khusus tersebut hampir 100% rampung.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tengah membangun tol dari pantai utara sepanjang 8,2 kilometer. Selain itu, ada juga akses penghubung dengan Tol Cipali sepanjang 37 kilometer. Pelabuhan tersebut menghubungkan berbagai wilayah produktif di Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, dan sekitarnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan Pelabuhan Patimban bakal menjadi kota futuristis yang tidak hanya terpusat soal pelabuhan, tetapi juga dibangun ruangan atau gedung seperti di kota besar. (E-3)
Segala aktivitas bongkar muat peti kemas di sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, termonitor. Nomor peti kemas, pemilik, kapal pengangkut, dan segala hal terkait termonitor secara digital.
Yang perlu ditambah bukan kapal, melainkan dermaga yakni sekitar 2-5 pasang untuk mengantisipasi 28 kapal yang menganggur agar bisa dimanfaatkan maksimal.
Masih banyak dermaga penyeberangan seperti tipe LCM yang tidak dilengkapi kolam pelabuhan, breakwater, dan fasilitas pemuatan modern seperti moving bridge.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Diduga kapal berasal dari luar Pulau Jawa dan hanyut terbawa arus laut hingga akhirnya terdampar di wilayah pesisir pantai Brebes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved