Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tahun Depan Ekonomi Indonesia Lebih Optimistis

Despian Nurhidayat
16/11/2020 02:05
Tahun Depan Ekonomi Indonesia Lebih Optimistis
peneliti senior bidang ekonomi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero(Dok. MI)

SAMBUTAN positif pasar terhadap UU Cipta Kerja, tumbuhnya sektor pertanian, jasa kesehatan, dan industri farmasi menjadi pendorong perekonomian Indonesia bertumbuh lebih tinggi tahun depan.

Demikian pernyataan peneliti senior bidang ekonomi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero melalui keterangan resmi, kemarin.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pascaresesi sesuatu yang wajar sebab pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan posisi pertumbuhan tahun sebelumnya,” kata Poltak.

Poltak melanjutkan optimisme tersebut juga sangat bergantung pada pemulihan aktivitas masyarakat yang terhambat pandemi covid-19.

“Belanja pemerintah masih menjadi pendorong utama di kuartal I 2021 lewat stimulus sebelum konsumsi swasta mengambil alih sebagai motor pertumbuhan ekonomi di kuartal berikutnya. Jauh lebih baik lagi bila vaksinasi covid-19 terlaksana sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,” ujar Poltak.

Ke depan, pertumbuhan ekonomi meningkat dengan tahapan perbaikan yang ditentukan melalui pengendalian pandemi. Saat ini, sektor rumah tangga dan dunia usaha tampak masih berhati-hati dalam beraktivitas ekonomi.

Direktur Riset Center of Reform on Economics Indonesia Piter Abdullah juga optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2020 membaik karena ditopang pelonggaran PSBB di beberapa daerah.

“Kuartal IV 2020 Indonesia tetap mengalami pertumbuhan negatif atau minus 0,5% sampai 1%. Perlu dicatat perbaikan ekonomi tidak harus ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi yang positif,” ungkap Piter.

Dia mengapresiasi perbaikan ekonomi yang kini terjadi berkat pelonggaran PSBB dan penyaluran bantuan-bantuan pemerintah.

“Masih kontraksi, tetapi sudah membaik. Hal ini juga ditunjukkan dengan berbagai indikator, termasuk indeks penjualan riil, indeks keyakinan konsumen, dan purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia yang terus membaik,” lanjut Piter.

Akan tetapi, Piter meminta pemerintah berupaya lebih keras lagi agar pandemi segera berakhir. Pasalnya, jika pandemi berakhir, sangat mungkin perekonomian pulih dengan cepat.

“Perekonomian kita terkontraksi dan kita mengalami resesi sepenuhnya karena pandemi. Ketika pandemi berakhir, perekonomian kita pulih,” tandas Piter. (Des/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya