Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPera) Basoeki Hadimoeljono mengatakan pembangunan tol Yogyakarta-Bawen akan mulai dikerjakan pada Agustus 2021.
Targetnya, pada 2023 pembangunan tol tersebut sudah selesai dan akan terkoneksi dengan Tol Bawen-Solo dan Tol Solo-Yogyakarta.
“Untuk Tol Yogyakarta-Bawen, kalau akhir November 2020, penetapan lokasinya bisa kita serahkan kepada gubernur dan disetujui, langsung pembebasan lahan dan Agustus 2021 akan mulai pembangun annya,” katanya di Magelang, Jawa Tengah, kemarin.
Ia menyampaikan hal itu seusai penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) Yogyakarta-Bawen di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
Tol Yogyakarta-Bawen akan dikerjakan oleh konsorsium PT Jasa Marga, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Brantas Abipraya dengan nilai proyek Rp14,26 triliun.
Tol sepanjang 75,82 kilometer itu melintasi dua provinsi, yakni Jawa Tengah sepanjang 67,06 kilometer dan Daerah Istimewa Yogyakarta 8,77 kilometer.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PU-Pera Danang Parikesit menambahkan pembangunan infrastruktur ialah satu di antara faktor pendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Aliran barang dan jasa antarwilayah akan berjalan dengan baik apabila didukung dengan infrastruktur yang baik.
Ia menyampaikan bahwa pembangunan tol Yogyakarta-Bawen diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan ekonomi di Indonesia, khususnya Semarang, Solo, dan Yogyakarta dan mendukung kawasan strategis pariwisata superprioritas Candi Borobudur bisa terlaksana. Danang mengatakan tol Yogyakarta-Bawen akan mulai konstruksi Agustus 2021 dan sudah bisa dioperasikan di kuartal III 2023.
Tol Bengkulu-Sumsel
Di kesempatan terpisah, tol yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Sumatra Selatan (Sumsel) saat ini sudah tersambung 6,4 kilometer dari total 17,6 kilometer dengan pengerjaan segmen pertama ruas Kota Bengkulu-Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.
“Kalau yang sudah tersambung atau yang sudah tidak putus lagi dan sudah bisa dilewati itu sekitar 6,4 kilometer. Itu dari Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu, ke Desa Jumat, Kabupaten Bengkulu Tengah,” kata Koordinator Legal dan Humas PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Chandra Irawan di Bengkulu, kemarin.
Ia menjelaskan pengerjaan konstruksi Tol Bengkulu-Sumsel segmen pertama itu telah mencapai 52,5%.
Pengerjaan fi sik yang telah rampung tersebut meliputi pengerasan jalan menggunakan rigid pavement dan pengerjaan enam jembatan yang telah selesai dari 29 jembatan yang direncanakan.
Selain itu, untuk pembebasan lahan Tol Bengkulu-Sumsel sesi pertama sudah mencapai 80%. “Masih ada lahan di Agri Andalas, itu sekitar 2 kilometer dan di Desa Sukarami saat ini masih dalam penghitungan. Jadi, status progresnya sudah 80%,” paparnya. (Ant/E-2)
PU-Pera telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Gantung Cibeteung Muara atau Jembatan Cisarum pada akhir tahun2023.
Pembangunan 3 juta rumah yang jadi program Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diniliai belum tentu berhasil tanpa kehadiran kementerian khusus perumahan.
Kementerian PU-Pera hingga saat ini masih belum dapat memastikan penambahan kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diproyeksi akan habis
Saat ini sudah dibangun lebih dari 30 embung di IKN yang akan memiliki fungsi utama untuk konservasi air.
Komisioner (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho mengatakan bahwa pihaknya akan mengikuti arahan
Anggota Komisi V DPR Sri Rahayu pesimistis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat selesai dan berfungsi seperti yang ditargetkan oleh pemerintah pada Agustus tahun ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved