Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Panic Buying, Asing Borong Saham hingga Rp1 Triliun

Raja Suhud
11/11/2020 11:55
Panic Buying, Asing Borong Saham hingga  Rp1 Triliun
Lantai bursa efek Indonesia(Antara/Citro Atmoko)

INDEKS harga saham gabungan (IHSG) masih melanjutkan kenaikan pada perdagangan sesi 1 hari ini.

Dibuka naik 12,82 poin atau 0,23%  ke posisi 5.475 IHSG terus bergerak naik hingga menembus level psikologis 5.500 dalam 4 menit perdagangan. 

IHSG akhirnya ditutup pada level 5.509 atau naik 46 poin di sesi pertama. Nilai perdagangan yang terjadi juga berada di atas rata-rata harian sebulan terakhir yakni telah mencapai Rp9,4 triliun.

Yang menarik, dana milik investor asing telah tembus mencapai Rp1 triliun pada satu sesi perdangan. Ini menandakan bahwa investor benar-benar yakin terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia. Sehingga memburu saham-saham yang dianggap masih murah. 

Investor, baik asing dan domestik, seperti panic buying memburu saham-saham unggulan meskipun harganya sudah naik bervariasi 10% hingga 20% dalam sepekan terakhir.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Indonesia, Alfiansyah dalam risetnya di Jakarta, Rabu mengemukakan bahwa IHSG melanjutkan rally
kenaikan, pergerakan IHSG salah satunya dipengaruhi oleh kinerja emiten domestik.

"Pasar melihat bahwa sepertinya fase terburuk performa emiten sudah terlewat, kinerja emiten mulai membaik pada kuartal ketiga sehingga menumbuhkan harapan perbaikan pada kuartal keempat 2020,"katanya.

Ia menambahkan adanya proses perbaikan ekonomi atau pembalikan arah(turning point)  dari aktivitas ekonomi nasional turut menjadi faktor pendorong IHSG. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 tercatat lebih baik dibandingkan dengan kuartal
sebelumnya.

Seluruh komponen pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pengeluaran dan produksi mengalami peningkatan. "Perbaikan kinerja perekonomian didorong juga oleh peran stimulus fiskal atau dari instrumen APBN dalam penanganan pandemi COVID-19 lewat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," paparnya.
  
Dari eksternal, ia menyampaikan, pengembangan vaksin yang diklaim sudah dekat menambah optimisme bagi investor untuk masuk ke pasar saham. "Pfizer Inc mengumumkan bahwa vaksin yang diproduksinya bersama dengan BioNTech memiliki efektivitas 90% terhadap virus corona," katanya.

Ia menambahkan pasar juga mengapresiasi program Presiden AS terpilih Joe Biden untuk mendorong penggunaan energi terbarukan, kondisi itu dapat mendorong arus investasi ke Indonesia terutama terkait nikel yang dipakai untuk kendaraan listrik. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik