Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bulan Inklusi Keuangan 2020 Tetap Sukses di Tengah Pandemi

Ifa/S2-25
06/11/2020 03:33
Bulan Inklusi Keuangan 2020 Tetap Sukses di Tengah Pandemi
Ajang tahunan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2020(Ist)

AJANG tahunan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2020 yang dilakukan secara rutin selama satu bulan setiap bulan Oktober, pada hari ini resmi ditutup. Acara penutupan berlangsung secara virtual, Kamis (5/11), dengan beberapa rangkaian kegiatan.

Antara lain laporan capaian kegiatan BIK 2020, pengumuman penerima kompetisi maupun penghargaan, hingga peluncuran aplikasi online titik akses penyedia jasa keuangan, Lokasiku.

Dalam laporan kegiatan BIK 2020, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kristrianti Puji Rahayu, menyebut terdapat hingga 300 peserta dalam kegiatan Vitual Expo BIK 2020. Mereka terdiri atas Kementerian/lembaga, lembaga jasa keuangan, serta seluruh industri jasa keuangan dan e-commerce.

Sepanjang berlangsungnya BIK, terdapat 513 kegiatan yang dilakukan di seluruh wilayah Indonesia dengan total peserta mencapai 43 ribu.

“Kegiatan yang dilakukan sangat beragam, mulai dari edukasi virtual maupun tatap muka (untuk wilayah zona hijau), pembukaan rekening, penyaluran kredit, pembiayaan mikro, business matching, pengukuhan TPAKD, peluncuran program Satu Rekening Satu Pelajar, dan publikasi literasi dan inklusi secara masif selama satu bulan penuh,” kata Kristrianti Puji Rahayu.

Selama satu bulan, BIK 2020 juga menorehkan berbagai pencapaian. Diantaranya pada industri perbankan, BIK 2020 menghasilkan 789.025 rekening tabungan selain tabungan pelajar, dengan total nominal Rp35,51 triliun.

“Khusus untuk pembukaan tabungan pelajar, tercatat 825.272 rekening dengan nominal Rp300,67 miliar. Capaian ini jauh melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 500.000 rekening,” ungkapnya.

Selain itu, selama BIK juga telah dilaksanakan penyaluran kredit/pembiayaan dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Pembiayaan UMKM/Ritel di daerah kepada 419,101 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp19,27 triliun. BIK ini telah dilaksanakan setiap tahun sejak 2016 dan merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan akses keuangan di seluruh Indonesia. Dalam kondisi pandemi covid-19, BIK 2020 dilaksanakan secara online melalui Virtual Expo BIK di laman www.bik.2020.id [1].

Menurut Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara, terdapat empat alasan mengapa inklusi keuangan menjadi krusial dan penting. Pertama, kata Tirta, pembangunan di segala bidang termasuk teknologi, infrastuktur, jaringan, dan sebagainya harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, inklusi keuangan diyakini berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, pada saat seperti ini, inklusi keuangan dapat men- dorong proses pemulihan ekonomi nasional.

Terakhir, inklusi keuangan disertai dengan tingkat literasi keuangan yang memadai diyakini akan mendukung ketahanan keuangan masyarakat dalam situasi dan kondisi apa pun.

“Oleh karena itu, OJK bersama dengan kementerian/lembaga terkait dan lembaga jasa keuangan serta e-commerce kembali menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan yang dilaksanakan setiap bulan Oktober. Kami meyakini bahwa perluasan akses keuangan melalui bulan inklusi keuangan ini dapat menjadi salah satu upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19,” jelasnya.

PELUNCURAN LOKASIKU

Acara penutupan BIK 2020 ditandai pula dengan peluncuran Aplikasi Online Titik Akses Penyedia Jasa Keuangan atau Lokasiku. Aplikasi ini merupakan aplikasi online berbasis teknologi geospasial yang berfungsi sebagai penyedia informasi layanan keuangan terlengkap di Indonesia.

Pengembangan aplikasi ini merupakan salah satu output dari pelaksanaan kebijakan dalam rangkaian Promoting Innovative Financial Inclusion Programme (PIFIP) yang didukung oleh Asian Development Bank (ADB).

Deputi Country Director ADB, Said Zaidansyah, mengucapkan selamat atas diluncurkannya Lokasiku. Menurutnya, aplikasi ini sangat penting agar masyarakat dapat mudah mengetahui apa saja penyedia layanan keuangan yang ada di dekat mereka dan menemukan layanan yang dirasa paling bermanfaat.

“ADB mendukung Lokasiku karena kami paham bahwa proses pembuatan app semacam ini tidaklah mudah. Untuk itu kami berterima kasih kepada OJK yang telah memastikan bahwa app ini berfungsi dengan baik dan memang benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Ifa/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya