Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lima Inovasi Kementan Jaga Ketahanan Pangan Nasional

M Iqbal Al Machmudi
03/11/2020 17:06
Lima Inovasi Kementan Jaga Ketahanan Pangan Nasional
.(ANTARA/Iggoy el Fitra)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) memiliki inovasi untuk menjaga ketahanan pangan nasional meski di tengah pandemi covid-19 dan ancaman kekeringan. Langkah sampingan tersebut yakni cara bertindak tambahan (CB) 1, CB 2, CB 3, CB 4, dan CB 5.

CB 1 ialah pengembangan lahan rawa atau melakukan langkah ekspansi kepada lahan rawa yang ada. Hal ini karena ada ancaman kekeringan beberapa waktu lalu. "Kemudian ada peningkatan produksi yang berkaitan dengan substitusi impor, terutama gula diperkuat. Jika ada tambahan, bisa dilakukan," kata Syahrul saat webinar Dialog Indonesia Bicara bertajuk Pangan Untuk Semua yang diadakan Media Indonesia, Selasa (3/11).

Kemudian ada perluasan tanam area dari program 5,6 juta hektare diperkuat lagi dengan 250 ribu hektare lahan baru. Artinya, akan ada lahan baru sekitar 5,9 juta hektare.

CB 2 merupakan diversifikasi makanan, seperti jagung, talas, pisang, ubi, kentang, sorgum, dan lainnya yang dibagi setiap provinsi. Selain itu, ada tanaman pekarangan atau tanaman hidroponik yang terus Kementan gencarkan.

"Yang terkena PHK juga terus kami sosialisasikan sehingga mendapatkan pendapatan. Jika efektif, bisa mendapat Rp700 ribu per bulan," ujar SYL.

Kemudian, CB 3 ialah penguatan logistik atau menumbuhkan lumbung pangan provinsi, kabupaten, hingga desa. "Saya berharap dengan kondisi apapun ada serapan beras yang tersedia minimal 30 ton per desa," ucapnya.

CB 4 yaitu pengembangan pertanian modern melalui food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara, dan Kalimantan Tengah. Pengembangan ini berbentuk koperasi. Terakhir, CB 5 yakni meningkatkan gerakan tiga kali ekspor dan sudah dilakukan.

"Pertanian menyumbang 16,4% (triwulan II 2020). Artinya, kami sudah bekerja dengan kekuatan yang ada untuk mempersiapkan itu. Selain itu, ekspor kita juga naik 9,2% sampai Agustus 2020 mencapai Rp258 triliun," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya