Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
ASOSIASI pengembang properti, Real Estat Indonesia (REI), menyambut baik keberadaan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Bahkan, mereka berharap Tapera segera beroperasi.
Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida mengatakan, Tapera dianggap sebagai solusi pembiayaan kepemilikan rumah pertama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Namun, penggelolaannya harus ditata lebih baik dan transparan mengingat dana tersebut milik publik.
Menurut dia, adanya bonus demografi pada 2025 menyumbang potensi sangat besar bagi bisnis sektor perumahan. Untuk itu, diperlukan kerja sama strategis dari pemerintah, BP Tapera, perbankan, dan pengembang dalam memanfaatkan peluang tersebut.
“Kerja sama yang perlu dilakukan, salah satunya, BP Tapera harus menempatkan dana Tapera di bank. Dengan begitu, bank memiliki kecukupan likuiditas untuk menurunkan suku bunga KPR. Kami juga berharap akan paket-paket subsidi yang lebih luas cakupannya dari sisi harga rumah yang lebih dari Rp200 juta, dan juga dari sisi pasar,” ujar Totok dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin (19/10).
Ia berharap, ketersediaan dana Tapera akan mendukung penyediaan rumah bagi kelompok milenial, ASN, TNI, Polri, dan masyarakat kelas menengah lainnya yang tidak bisa masuk program FLPP.
Potential buyer
Komisioner BP Tapera Adi Setianto mengatakan tata letak demografi Indonesia akan membuat kebutuhan rumah meningkat pesat dalam kurun waktu 2020-2030. Hal itu tentu memunculkan potensi bisnis yang luar biasa bagi pengembang dan juga perbankan dalam sisi pembiayaan perumahan.
“Bonus demografi di Indonesia diperkirakan terjadi pada 2025 dengan rasio ketergantungan penduduk mencapai titik terendah, yaitu 44,2. Hal ini berarti setiap 100 orang yang bekerja menanggung 44 orang yang tidak bekerja. Bonus demografi ini menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” jelas Adi.
Menurut Adi, hadirnya BP Tapera menjadi salah satu penggerak pertumbuhan sektor sekunder di Indonesia. “Tumbuhnya sektor sekunder di Indonesia diyakini mampu membuka lapangan usaha dan menyerap tenaga kerja pada sektor tersebut. Pertumbuhan tersebut juga dapat mendorong investasi dan inovasi teknologi pada sektor sekunder.”
Dok. BP Tapera
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto.
Adi mengungkapkan kesiapan Tapera untuk menangkap besarnya potensi bonus demografi yang sudah mulai terasa pada 2020 ini. Caranya ialah membuka akses dan kemudahan bagi siapa saja yang ingin menjadi peserta dan mendapatkan manfaat dari kepesertaan.
“Tidak hanya itu, kemudahan akses untuk menjadi peserta ini juga akan mengarah kepada dorongan sektor properti untuk dapat mengakomodasi permintaan (demand) yang terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya BKKBN, Muktiani Asrie Suryaningrum, mengungkapkan pada tahun ini Indonesia sudah menikmati bonus demografi, yaitu dua orang usia produktif menangani kurang dari satu orang usia nonproduktif. Dari jumlah usia produktif tersebut, sekitar 25% didominasi usia 14-24 tahun.
“Jumlah usia produktif yang cukup besar di Indonesia ini pastinya jadi peluang bagi sektor perumahan untuk bisa memenuhi kebutuhan mereka akan rumah,” tandas Muktiani. (S-1)
PASAR modal sedang mencermati fenomena backdoor listing, yakni proses masuknya entitas baru melalui akuisisi perusahaan tercatat tanpa IPO.
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Konsep hunian hijau kembali mencuri perhatian dunia internasional,FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2025, yang digelar pada Juni lalu di Lagos, Nigeria.
Aksi massa di proyek properti dinilai ganggu iklim investasi dan stabilitas sektor. Kepastian hukum jadi sorotan utama.
PROGRAM Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kian membumi.
BP Tapera targetkan pembiayaan 350 ribu rumah subsidi FLPP pada 2025. Realisasi hingga Juli capai 137 ribu unit dengan nilai Rp17 triliun
Nobu Bank resmi menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dalam menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
BP Tapera mengusulkan perubahan harga rumah subsidi kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dengan mendorong perubahan zonasi menjadi berbasis kabupaten/kota.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera menegaskan bahwa tidak ada pemotongan gaji baru bagi ASN terkait tabungan perumahan sejak 2020
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved