Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
INDUSTRI halal memiliki peran yang cukup signifikan terhadap neraca perdagangan Indonesia. Hal itu terlihat dari potret kinerja ekspor Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI).
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan neraca perdagangan Indonesia ke OKI surplus sebesar US$2,2 miliar. Nilai ekspor kita mencapai US$10,94 miliar dan impor US$8,77 miliar.
"Produk pertanian memiliki kontribusi tertinggi bagi ekspor Indonesia ke negara OKI sebesar 25% dari total ekspor ke negara-negara tersebut," kata Agus saat webinar yang bertajuk Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia yang diadakan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sabtu (24/10).
Surplusnya ekspor Indonesia ke negara muslim juga didukung produsen produk halal, khususnya produk makanan, kosmetik, dan obat-obatan. Ketiga produk tersebut memiliki kontribusi totalnya mencapai US$515,79 juta.
Agus mengatakan meski neraca perdagangan Indonesia di negara OKI positif tetapi masih belum berperan secara maksimal sebagai negara kiblat produk halal dunia, khususnya pada produk makanan, kosmetik, dan obat-obatan.
"Pangsa pasar ketiga produk tersebut masih jauh di bawah negara-negara nonmuslim, seperti Brasil, Prancis, Amerika Serikat, dan Jerman," ungkapnya.
Produk makanan menjadi pangsa Brasil dengan 10,51%. Produk kosmetik di urutan pertama dari Prancis sebesar 17,38%. Obat-obatan didominasi Jerman sebesar 13,84%.
Pangsa Indonesia pada produk makanan halal hanya berkontribusi 1,86%, kosmetik hanya 1,41%, dan obat-obatan 0,12%.
Meningkatkan pangsa pasar produk Indonesia di negara-negara OKI dan menjadikan Indonesia sebagai kiblat produk halal merupakan tantangan yang kompleks. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, BUMN, organisasi kemasyarakatan, dan penduduk. (OL-14)
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Langkah ini diambil sebagai jawaban atas berbagai keluhan pelaku usaha waralaba di daerah yang selama ini terhambat oleh proses administratif yang lambat dan tidak seragam antardaerah.
Menteri Perdagangan menegaskan tema program KKN PPM UGM sejalan dengan agenda pemerintah untuk mendorong agar UMKM berfokus pada produk siap ekspor.
Kondisi ketenagakerjaan saat ini mengalami penurunan sehingga perlu diimbangi dengan pertumbuhan jumlah wirausaha.
Daerah terjauh dan terluar pada tim KKN-PPM periode 2 tahun ini berada di Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Riau.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk tuna beku, yaitu frozen yellow fin tuna loin, sebanyak satu kontainer. Komoditas senilai Rp1,87 miliar itu dikirim ke UEA.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan bahwa revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 8 Tahun 2024 akan ditargetkan selesai pada pekan ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved