Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
NERACA perdagangan Indonesia September 2020 kembali mencatat surplus sebesar US$2,44 miliar.
Perkembangan ini melanjutkan surplus bulan sebelumnya sebesar US$2,35 miliar.
Sehingga neraca perdagangan Indonesia pada triwulan III 2020 mencatat surplus US$8,03 miliar.
Surplus ini meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya sebesar US$2,89 miliar.
"Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ujar Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko, Kamis (15/10).
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.
Surplus neraca perdagangan September 2020 terutama dipengaruhi oleh kembali surplusnya neraca perdagangan nonmigas.
Neraca perdagangan nonmigas September 2020 mencatat surplus US$2,91 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumya sebesar US$2,70 miliar.
Perkembangan ini dipengaruhi peningkatan ekspor nonmigas, terutama pada komoditas besi dan baja, lemak dan minyak hewan/nabati, serta kendaraan dan bagiannya.
Sementara itu, impor nonmigas khususnya pada kelompok bahan baku dan barang modal mengalami peningkatan, sejalan aktivitas ekonomi yang berangsur membaik.
Adapun neraca perdagangan migas masih mengalami defisit yakni US$0,47 miliar. Defisit ini dipengaruhi oleh peningkatan impor migas, khususnya hasil minyak, yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas. (OL-8).
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved