Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
JELANG pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG), Bank Indonesia (BI) diminta tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-day reverse repo rate sebesar 4,00%.
Pengamat Ekonomi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai Bank Sentral perlu mempertahankan kebijakan makroprudensial untuk mengelola stabilitas sektor keuangan. Mengingat, ketidakpastian domestik dan global terus meningkat.
"Saat masyarakat masih belum yakin pemerintah sudah melakukan upaya penanganan krisis kesehatan secara baik, munculnya isu lain seperti penolakan terhadap RUU Cipta Kerja. Serta, implementasi yang buruk dari penerapan kembali PSBB di Jakarta, semakin memperkeruh ketidakpastian," ujar Riefky dalam risetnya, Senin (12/10).
Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan
Alhasil, lanjut dia, nilai tukar rupiah bergejolak sejak pertengahan September. Dia memandang tidak ada tanda pemulihan ekonomi dalam waktu dekat yang dapat meredam permintaan agregat. Seiring kelompok masyarakat menengah ke atas menahan pengeluaran. Pun, dunia usaha juga menahan kapasitas produksi di level minimum.
"Pelonggaran kebijakan moneter saat ini tidak akan terlalu mendorong bertumbuhnya aktivitas ekonomi. Justru akan menambah risiko peningkatan tekanan terhadap depresiasi nilai tukar rupiah dan arus modal keluar," pungkas Riefky.(OL-11)
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Berlangsung selama tiga hari, Kamis-Minggu (21-24/8), transaksi berhasil menembus pasar Internasional. Total transaksi mencapai Rp1,4 miliar.
Karena SRBI yang beredar berkurang, otomatis dana di pasar uang dan perbankan menjadi lebih banyak tersedia atau longgar.
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penurunan BI Rate sebesar 25 bps pada Rabu (20/8), memberikan sinyal pelonggaran kebijakan moneter.
PENURUNAN suku bunga kredit perbankan tercatat masih berjalan lambat setelah suku bunga acuan (BI-Rate) dipangkas sebesar 100 basis poin (bps) sejak September 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved