Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pengusaha Keluhkan Ruwetnya Regulasi

RO/E-2
05/10/2020 06:00
Pengusaha Keluhkan Ruwetnya Regulasi
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel saat meninjau perajin hasil kulit di Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo (3/10).(MI/Heri Susetyo)

SEJUMLAH asosiasi usaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur menyampaikan keluhan kepada Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel.

Mereka meminta pemerintah ja­ngan memukul dunia usaha dan industri dengan menerbitkan regulasi-regulasi baru di tengah masih banyaknya regulasi yang tumpang-tindih dan tidak realistis. Hal itu tentunya bakal menyulitkan mereka untuk bersaing di pasar global.

“Regulasi yang ada sudah terlalu banyak, tumpang-tindih antara pusat dan daerah, semua berorientasi biaya, makan waktu, dan menyulitkan pengusaha. Sebaiknya fokus memperbaiki kinerja birokrasi agar aturan  berjalan efektif dan efisien, tanpa membuat regulasi baru yang memukul pelaku bisnis dan industri. Setidaknya, kalau belum bisa membantu, sebaiknya pemerintah tidak mengganggu pelaku dunia usaha dengan regulasi yang memberatkan,” kata CEO PT Insera Sena Soejanto Widjaja dalam dialognya dengan Rachmat Gobel, Sabtu (3/10), di Sidoarjo, Jawa Timur.

Ia mencontohkan, kebijakan pemerintah memproteksi industri komponen dalam negeri sering menjadi absurd karena produsennya tidak mampu menuju volume dalam jumlah besar dan cepat, serta sering tidak memenuhi kualitas standar yang diminta pembeli maupun pasar. “Jangan kami dipersulit untuk mendapatkan komponen bahan baku impor karena industri dalam negeri memang tidak ada,” kata Soejanto.

Rachmat Gobel merespons positif berbagai masukan tersebut. Ia meminta semua anggota DPR yang hadir bersamanya menjadikan berbagai masalah itu sebagai agenda materi bahasan dengan kementerian terkait dalam rapat komisi. “Kita jangan jalan sendiri-sendiri. Kita harus sinergi menyelamatkan perekonomian nasional untuk keluar dari kontraksi yang lebih dalam,” kata Rachmat. (RO/E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya