Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemerintah Beri Kemudahan Akses Permodalan ke Nelayan

Insi Nantika Jelita
30/9/2020 15:58
Pemerintah Beri Kemudahan Akses Permodalan ke Nelayan
Warga membeli ikan asin di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Serang, Banten, Kamis (17/9/2020).(Antara)

PEMERINTAH melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan fasilitasi permodalan untuk pemberdayaan nelayan dengan kredit usaha. Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini menyebut pengurusan kredit usaha nelayan tidak sulit dan bisa dilakukan semua nelayan.

"Para nelayan dapat terbantu mendapat modal usaha dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan. Tidak hanya untuk modal melaut, namun juga untuk melakukan perbaikan dan perawatan kapal perikanan, mesin serta alat penangkapan ikannya," kata Zaini dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (30/9).

Zaini mengatakan kegiatan pengembangan usaha dan diversifikasi usaha nelayan ini merupakan upaya KKP dalam memberdayakan nelayan di tengah pandemi.

KKP, katanya, bekerja sama dengan berbagai perbankan agar para nelayan dengan mudah mengakses permodalan. Persyaratan dan mekanisme kreditnya pun disesuaikan dengan kebutuhan nelayan.

"Melalui kegiatan semacam ini, kita undang penyedia modal baik, perbankan, pegadaian ke sentra nelayan. Kita berikan sosialisasi dan ada gerai pendanaan yang mana nelayan dapat berkonsultasi langsung dengan penyedia modal usaha," jelas Zaini.

Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet Ariyadi mengatakan, usaha kecil nelayan ini perlu terus dilakukan pendampingan. Contohnya, wilayah Madura. Ia menyebut daerah tersebut terkenal dengan hasil olahan produk perikanan seperti petis maupun olahan hidangan lorjuk.

"KKP dan DPR RI memiliki visi yang sama dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan bagi nelayan untuk meningkatkan pendapatannya. Kita juga terus menggelar dialog untuk menjaring masukan dan aspirasi dari masyarakat kelautan dan perikanan," pungkas Slamet. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya