Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PETANI cabai merah di kawassn Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, gembira. Pasalnya harga bahan bumbu pemedas masakan itu sejak tiga hari terakhir naik dari sebelumnya Rp20 ribu per kg (kilogram) menjadi Rp24 ribu per kg.
Kenaikan harga seperti itu dianggap sudah berpihak kepada petani. Karena ongkos atau biaya produk yang mereka keluarkan tinggi. Apalagi harga pupuk dan saprodi sekarang makin mahal.
Ridwan, petani cabai di Desa Blang Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Jumat (18/9) mengatakan, kalau harga cabai dibawah Rp15 ribu per kg sudah tidak sesuai lagi dengan biaya produksi yang mereka keluarkan. Tapi bila harganya antara Rp15 ribu hingga Rp20 ribu itu hanya bisa kembali modal. "Kalau harga kami jual Rp 15.000 per kg, itu hanya cukup untuk modal beli pupuk, saprodi atau keperluan lain. Kami tentu rugi ongkos kerja" tutur Ridwan.
Baca juga : https://mediaindonesia.com/read/detail/288471-harga-cabai-merah-di-aceh-naik-rawit-turun
Ridwan berharap harga pada angka Rp24 ribu per kg tetap bertahan. Apalagi lahan cabai miliknya sekarang sudah menjelang masa panen. Bila harganya turun lagi dikhawatirkan para petani di kawasan Pidie akan merugi sehingga hilang motivasi untuk menanam ke depan.
Pedagang cabai di pusat pasar sayur Pante Teungoh, Kota Sigli Ibu Kota Kabupaten Pidie, Fajri, mengatakan kenaikan harga cabai merah karena pasokan dari petani hampir sepekan terakhir berkurang dari sebelumnya. Sedangkan permitaan untuk konsumen tatap stabil. "Kini panen dari petani berkurang, tapi permintaan masih normal seperti biasa. Jadi tentu haganya naik," ujar Fajri. (OL-12)
Rasa pedas khas cabai berasal dari senyawa alami bernama capsaicin, yang merangsang reseptor panas di lidah dan kulit.
Tanaman cabai petani di Kulon Progo kini telah panen empat kali, dengan total rata-rata 224 gram per pohon—jauh melampaui angka biasa yang hanya sekitar 153 gram per pohon.
Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai Palurah IPB tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Selain cabai merah, sejumlah komoditas lain juga turun, di antaranya cabai hijau turun Rp3.000 menjadi Rp44.667/kg.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahun berjalan atau Year to Date (YtD) Januari–Juli 2025 tercatat sebesar 1,69%.
Cabai merah turun Rp3.183 dari Rp37.850 menjadi Rp34.667/kg. Sedangkan cabai hijau turun Rp2.000 dari Rp38 ribu menjadi Rp36 ribu/kg.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved