Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Meski Pandemi, Belasan Proyek Strategis Kereta Api Tetap Berjalan

Insi Nantika Jelita
17/9/2020 15:06
Meski Pandemi, Belasan Proyek Strategis Kereta Api Tetap Berjalan
Kereta api Argo Parahyangan memasuki Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (3/9/2020).(Antara)

DIREKTUR Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengungkapkan, pihaknya bakal terus menjalankan belasan Proyek Strategis Nasional (PSN) kereta api di tengah pandemi covid-19.

Ada 16 PSN bidang kereta api yang bakal ditargetkan selesai pengerjaannya. Salah satunya ialah membangun jalur kereta api (KA) di Sulawesi.

"Insya Allah di masa pandemi kita bisa membangun atau dioperasikan di awal tahun depan atau 2022 di Sulawesi," jelas Zulfikri dalam dialog virtual Publik Konektivitas Membangun Bangsa 'Wujudkan Asa, Majukan Indonesia', Jakarta, Kamis (17/9).

Selain di Sulawesi, Kemenhub juga akan membangun PSN lainya seperti di Jawa dan Sumatera. Namun, ada juga proyek pembangunan kereta api yang sudah rampung. Di Sumatera misalnya, Kemenhub telah membangun jalur KA Bandar Tinggi - Kuala Tanjung dengan panjang 21,5 km, KA Prabumulih - Kertapati, KA Martapura - Baturaja dengan panjang 32 km, dan KA Kotabumi - Cempaka sepanjang 9 km.

Lalu, proyek KA Bandara Kualanamu, KA Bandara Internasional Minangkabau, dan LRT Sumatera Selatan juga sudah terealisasi. Pihaknya juga akan meneruskan rencana pembangunan kereta api Bandara YIA (Kedundang-YIA).

"Perkeretaapian kita bangun masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, dan kita sudah mulai di Sulawesi. Kami akan membangun konektifitas, salah satunya jalur KA baru akses menuju Borobudur," jelas Zulfikri.

Ia memaparkan, perjalanan kereta api meningkat di tahun 2019 menjadi 2.079 perjalanan dibandingkan tahun 2015 sebanyak 1.599 perjalanan. Yang terbanyak, kata Zulfikri, adalah KA jarak jauh.

"Itu memberikan dukungan konektifitas antar wilayah atau antar kota. Ini adalah asa yang kita sudah capai sampai akhir 2019," terangnya.

Dari segi jumlah penumpang pada 2019 meningkat jadi 453,4 juta dari 327,8 juta di tahun 2015. Perjalanan di kota-kota Jabodetabek menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan ini. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya