Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BANK Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik. Itu dengan mencermati kondisi perekonomian yang terdampak pandemi covid-19.
Sepanjang 31 Agustus-3 September 2020, tingkat nilai tukar rupiah terpantau tertekan cukup dalam. Pada Kamis (3/9), rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.760 per dolar AS. Nilai ini melemah 0,75% dibandingkan nilai tukar rupiah pekan lalu yang ditutup pada level (bid) Rp14.650 per dolar AS.
Adapun pada Jumat (4/9) ini, rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.700 per dolar AS, terkoreksi 0,34% dari minggu lalu sebesar Rp14.650 per dolar AS.
Baca juga: Agustus Deflasi 0,05%, BPS: Daya Beli Masyarakat Belum Pulih
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia pada minggu I September 2020, perkembangan harga diperkirakan deflasi sebesar 0,01% (mtm).
"Perkiraan inflasi September 2020 secara tahun kalender sebesar 0,92% (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,46% (yoy)," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjarnako dalam keterangan resmi, Jumat (4/9).
Penyumbang utama deflasi pada periode laporan, yakni komoditas daging ayam ras sebesar -0,05% (mtm), bawang merah sebesar -0,03% (mtm), cabai merah dan telur ayam ras masing-masing sebesar -0,02% (mtm).
Baca juga: UU BI akan Direvisi, Airlangga: Tidak Ada Upaya Pelemahan
Kemudian, cabai rawit, jeruk, dan emas perhiasaan masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas penyumbang inflasi, yaitu bawang putih dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor dampak pandemi covid-19 terhadap ekonomi nasional.
"Serta, langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutup Onny.(OL-11)
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved