Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KALANGAN pengusaha masih belum yakin sepenuhnya akan kondisi perekonomian ke depan.
Menurut Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani hal itulah yang jadi penyebab pengusaha belum berani mengambil tambahan kredit modal kerja.
“Kalau spekulasi cashflow-nya nanti meleset dan perusahaan tidak dapat membayar kewajiban, credit rating perusahaan akan memburuk. Akibatnya, bisa terjadi masalah finansial baru dan juga backfire kepada profil kesehatan usaha dan valuasi perusahaan bila perusahaan mau mencari sumber modal lain, misalnya, dengan merger atau corporate actions lainnya,” jelas Shinta saat dihubungi, kemarin.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan bahwa dari berbagai jenis kredit yang ada, hanya kredit modal kerja yang mencatatkan pertumbuhan negatif. Kredit investasi dan konsumsi masih mencatatkan pertumbuhan positif.
Oleh karena itulah, OJK terus mengupayakan agar permintaan kredit bisa meningkat ke depannya.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan yang perlu dilakukan pemerintah untuk menggenjot permintaan kredit itu ialah segera menyelesaikan pandemi wabah.
Selama wabah masih berlangsung, masyarakat terbatasi aktivitas sosial dan konsumsi ekonominya. Itu yang membuat pelaku usaha membatasi produksinya.
“Itu yang mengakibatkan pertumbuhan atau konsumsi di Indonesia turun. Lalu tidak ada insentif, tidak ada dorongan pengusaha untuk produksi. Bila dia tidak produksi tentu tidak dibutuhkan modal kerja,” ujarnya.
Shinta sependapat bahwa penanganan pandemi menjadi sebuah prasyarat guna mendorong pertumbuhan produksi dan permintaan ke depan.
“Meskipun ada stimulus konsumsi kepada masyarakat, kami khawatir efeknya tidak akan cukup besar terhadap peningkatan konsumsi bila pandemi di level nasional tidak segera dikendalikan,” tandasnya. (Try/E-1)
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, menyambut baik wacana permodalan Koperasi Desa Merah Putih melalui pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved