NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank melemah. Diperkirakan, karena pasar masih menantikan pidato Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada pertemuan Jackson Ville.
Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Rabu (26/8) ditutup melemah 29 poin atau 0,19% menjadi Rp14.678 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.649 per dolar AS.
Pada Kamis (27/8) pukul 09.31 WIB, nilai tukar rupiah melemah 22 poin atau 0,15% menjadi Rp14.700 per dolar AS.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah Pekan Depan
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank berpotensi melemah jelang pidato Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada pertemuan Jackson Ville.
"Sentimen positif dari pasar keuangan AS semalam mungkin bisa tertahan hari ini di pasar Asia karena ketegangan AS dan Tiongkok di kawasan Laut China Selatan," ujar Ariston.
Baca juga: Gubernur BI : Gelombang Kedua Covid-19 Bikin Rupiah Tertekan
Menurut Ariston, pasar juga masih tertekan dengan kondisi ekonomi global yang masih tertekan dan penyebaran covid-19.
"Pasar juga masih menantikan pidato Gubernur Bank Sentral AS di pertemuan Jackson Ville malam ini untuk mencari indikasi arah pasar selanjutnya," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Melemah, Broker: Publik Khawatir Potensi Resesi
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terjadi penguatan saat pembukaan pagi ini.
IHSG dibuka menguat 4,09 poin atau 0,08% ke posisi 5.344,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 1,07 poin atau 0,13% menjadi 850,59. (Ant/X-15)