Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

7 Komoditas Potensi Ekspor, dari Lada hingga Vanili

Mediaindonesia.com
24/8/2020 14:05
7 Komoditas Potensi Ekspor, dari Lada hingga Vanili
Vanili.(ANTARA)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menargetkan, pertumbuhan ekspor untuk sejumlah komoditas perkebunan seperti kopi, kelapa, lada, pala, dan vanili hingga tiga kali lipat sampai lima tahun ke depan. Hal tersebut dituangkan dalam kebijakan Gerakan Ekspor Tiga Kali Lipat (Gratieks).

Oleh karena itu Kementerian Pertanian kembali mendorong pertumbuhan ekspor sejumlah komoditas dengan memperbaiki budidaya serta pengolahannya. Salah satu yang dikembangkan adalah perkebunan vanili.

Untuk itu, Mentan mendorong agar para produsen dari hulu dan eksportir dapat memacu produksi komoditas perkebunannya hingga tiga kali lipat. "Harus dibantu oleh stakeholder lainnya, eksportir, pengusaha hingga di level paling bawah untuk mengembangkan. Tiga kali lipat ini dalam lima tahun, karena perkebunan paling tidak tanam dua sampai tiga tahun baru bisa tumbuh," kata Syahrul, dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Kementan Bikin 6 Strategi Perkuat Ekspor Perkebunan saat Pandemi

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan terdapat tujuh komoditas perkebunan yang saat ini memiliki potensi untuk peningkatan ekspor.

“Ketujuh komoditas tersebut, yakni kopi, kakao, kelapa, jambu mete, lada, pala, dan vanili. Peningkatan produktivitas dan volume ekspor pada tujuh komoditas tersebut akan dilakukan melalui program Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah, dan Daya Saing (Grasida),” ucapnya.

Sedangkan dalam menggenjot peningkatan produksi vanili, Kementerian Pertanian kembali menggalakkan pengembangan komoditas vanili di daerah-daerah yang sebelumnya menjadi sentra produksi. Salah satunya di daerah Salatiga, Jawa Tengah.

Baca Juga: Kementan Genjot Padat Karya Perkebunan untuk Sejahterakan Petani

Tim Identifikasi Vanili yang terdiri dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya dan Balai Penelitian Rempah dan Obat (Balittro) serta Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah melakukan peninjauan ke lokasi yang menjadi awal mula penyebaran vanili di Salatiga, dan sekitarnya, yakni di Desa Randu Acir, Kecamatan Argomulyo, pertengahan Juli lalu.
Sebagai informasi, perkebunan vanili pernah mengalami masa kejayaannya di tahun 1980-an. Waktu itu harganya mencapai angka yang fantastis, sehingga vanili mendapat julukan emas hijau karena harga jualnya di pasaran.

Namun karena harganya sempat terpuruk, banyak petani yang membabat habis tanaman vanili di kebun mereka. (OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya