Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pertamina Optimistis Kembali Masuk Fortune Global 500

Des/Hld/E-1
18/8/2020 05:50
Pertamina Optimistis Kembali Masuk Fortune Global 500
Seorang petugas berada di depan mobil tangki yang melakukan pengisian BBM ke mobil tangki di area pengisian otomatis (New Gantry System).(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

PT Pertamina (persero) melayangkan surat resmi kepada pengelola Fortune Global terkait pemeringkatan Fortune 500 tahun 2020 yang tidak mencantumkan nama Pertamina.

Pasalnya, dengan pendapatan 2019 mencapai US$54,58 miliar dan keuntungan US$2,5 miliar, Pertamina bisa berdiri sejajar dengan peringkat 198 yakni Nippon Steel Corporation yang memiliki pendapatan US$54,45 milar.

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan pihaknya  sedang menelusuri dan meminta penjelasan langsung kepada pihak pengelola.

“Kami seharusnya tidak terlempar dari daftar, bahkan bisa sejajar dengan peringkat ke-198, dengan Nippon (Nippon Steel Corporation). Jadi sebetulnya kami masih dapat berada dalam kisaran top 500,” ujar Fajriyah.

Dengan revenue US$54,58 miliar, Pertamina bahkan tercatat masih unggul dari beberapa perusahaan global terkenal lainnya, seperti Goldman Sachs Group, Morgan Stanley, Caterpillar, dan LG Electronic yang berada di posisi 202 - 207 dengan pendapatan sekitar US$53 miliar. Perusahaan energi dunia lainnya seperti Repsol dan Conoco Philips bahkan berada di peringkat 245 dan 348.   

Fajriyah optimistis pada tahun mendatang Pertamina dapat kembali tercatat dalam daftar Fortune Global 500 dengan posisi lebih tinggi.  

Direktur Keuangan Pertami­na Emma Sri Martini dalam sebuah diskusi virtual pekan lalu mengatakan Pertamina menargetkan pendapatan US$100 miliar dalam lima tahun ke depan.

Target itu merupakan aspirasi dari pemegang saham. Emma menjelaskan bahwa target tersebut merupakan sebuah tantangan besar. Terlebih, selama 62 tahun  berdiri, pendapatan tertinggi yang dapat dicetak perseroan berada di sekitar angka US$58 miliar.

Untuk itu, sejumlah langkah dilakukan. Dari membenahi sumber daya manusia, menata kembali bisnis dan melakukan pencarian mitra strategis, hingga meraih pendanaan dari pasar modal.

“Semua itu tidak lepas dari upaya mempercepat target pencapaian (revenue) US$100 miliar itu,” tandasnya.

Saat ini, Pertamina juga terus melakukan sejumlah inisiatif. Salah satunya dengan memproduksi green diesel (D100) 1.000 barel per hari di Kilang Dumai, Riau. (Des/Hld/E-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya