Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
EKSPOR baja alumunium dari Indonesia saat ini sudah mencapai 2.000 ton. Ekspor dilakukan melalui PT Tata Metal Lestari untuk pasar Australia, Thailand dan Puerto Rico (Amerika Serikat). Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahardi mengatakan membuktikan produk lokal semakin kompetitif sekaligus memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional.
"Dalam hal ini, kami memberikan apresiasi kepada PT Tata Metal Lestari, karena di tengah kondisi pandemi covid-19 mampu menyumbang devisa melalui ekspornya,” ujar Doddy dalam keterangan resminya, Minggu (16/8).
"Ini menjadi wujud nyata dari industri manufaktur kita, bahwa di tengah tekanan pandemi masih bisa bersaing, bahkan melakukan ekspor," lanjutnya.
Menurut Doddy, industri manufaktur nasional berupaya terus agresif menembus pasar ekspor, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo pada pidatonya mengenai RAPBN tahun anggaran 2021 untuk antisipasi risiko dari ketidakpastian ekonomi dunia dan akibat pandemi Covid-19. Rancangan kebijakan APBN 2021 diarahkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19.
Selanjutnya, APBN 2021 mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi dan daya saing ekonomi, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, serta pemanfaatan dan antisipasi perubahan demografi. Pelepasan ekspor tersebut juga sejalan dengan tema peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia, yakni Indonesia Maju.
"Hal ini sekaligus menjadi momentum kebanggan bagi kita, yang juga sedang mengkampanyekan gerakan Bangga Buatan Indonesia. Kami terus mendorong sektor industri lebih berkreasi dan berkarya tanpa batas, sehingga mimpi kita jadi kenyataan," imbuhnya.
Guna memacu daya saingnya, Kemenperin mendorong sektor industri logam di tanah air untuk bisa bertransformasi menuju industri 4.0.
"BPPI terus mendampingi sektor manufaktur bertransformasi ke arah industri 4.0, yang salah satu tujuannya adalah menciptakan daya saing global," terang Doddy.
Apalagi, menurutnya, industri logam dikategorikan sebagai mother of industry karena produk logam dasar merupakan bahan baku utama yang menunjang bagi kegiatan sektor industri lain seperti industri otomotif, maritim, elektronika, dan sebagainya.
baca juga: Penguatan Iklim Wirausaha Bantu Pulihkan Ekonomi di Masa Pandemi
Vice President PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi mengatakan, langkah ekspor yang dilakukan PT Tata Metal Lestari diharapkan dapat berkontribusi terhadap penerimaan negara di tengah pandemi covid-19.
"Ekspansi kami ke luar negeri serta penggunaan produk dalam negeri ini diharapkan dapat menguatkan posisi neraca dagang Indonesia, serta berkontribusi atau memberikan pengaruh yang positif terhadap devisa negara, utamanya di tengah menurunnya kondisi ekonomi dalam negeri akibat pandemi covid-19," jelasnya. (OL-3)
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, sangat mendukung amendemen terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved