Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Manfaatkan Masa Pandemi untuk Berinvestasi

Hilda Julaika
14/8/2020 05:15
Manfaatkan Masa Pandemi untuk Berinvestasi
Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Prihatmo Hari Mulyanto.(Dok. Pribadi)

PELUANG berinvestasi di pasar modal tetap besar meskipun di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi covid-19. Kondisi ini juga bisa dimanfaatkan investor pemula untuk masuk ke pasar modal.

“Program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional sudah berusaha keras dilakukan dengan berbagai stimulus dan relaksasi yang ujungnya bermuara pada pemulihan bisnis korporasi dan berdampak pada harga-harga efek di pasar modal. Jadi masih ada peluang dan momentum yang bisa diambil,” kata Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Prihatmo Hari Mulyanto dalam diskusi di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan investor masih bisa mencoba dua produk investasi, yakni reksadana campuran dan reksadana saham.

Selain itu, kata dia, investor bisa memanfaatkan perlambatan kredit di perbankan maupun kesulitan perusahaan melakukan refinancing melalui produk reksadana penyertaan terbatas.

Peluang yang selanjutnya datang dari penurunan asetaset properti karena memang aset ini paling terpukul dan koreksinya paling dalam. “Harga properti yang terkoreksi juga menjadi peluang menarik. Untuk investasi bisa dengan KIK dana investasi realestat.”

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Friedirica Widyasari menilai pandemi covid-19 jadi waktu yang tepat untuk investor pemula masuk ke pasar modal. Saat ini sejumlah saham unggulan dari perusahaan tertentu melakukan diskon harga.

“Menurut saya, ini waktu yang tepat untuk membeli saham (masuk ke pasar modal) karena saham yang bagus di situasi unusual seperti ini melakukan diskon yang cukup banyak,” ujar Friedirica.

Sementara itu, salah satu perusahaan publik, PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO), membukukan total rugi komprehensif sebesar Rp30,1 miliar dalam laporan keuangan 2019. Angka tersebut meningkat dari 2018 yang mencapai Rp18,9 miliar. (Hld/Iam/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya