Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
RESESI ekonomi menjadi bagian kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi covid-19. Direktur Riset CORE, Piter Abdullah, meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan.
Saat aktivitas sosial dan ekonomi terbatas, maka konsumsi, investasi serta kinerja ekspor dan impor juga mengalami penurunan. "Pertumbuhan ekonomi dipastikan negatif. Resesi kemudian menjadi sebuah kenormalan baru,” ujar Piter saat dihubungi, Rabu (5/8).
“Semua negara tinggal menunggu waktunya saja untuk menyatakan sudah mengalami resesi. Proses resesi sendiri sudah berlangsung sejak awal tahun, ketika covid-19 mulai melanda Tiongkok dan menyebar ke berbagai negara," imbuhnya.
Baca juga: Ekonomi Indonesia Triwulan II 2020 Minus 5,32%
Meski semua negara berpotensi mengalami resesi, namun kedalaman dan kecepatan recovery menjadi pembeda. Negara yang bergantung pada ekspor rentan mengalami double hit. Alhasil, kontraksi ekonomi akan jauh lebih dalam.
"Misalnya, Singapura yang mengalami kontraksi ekonomi pada triwulan II 2020 hingga minus 41%. Negara yang tidak cepat merespons dampak covid-19, berpotensi jatuh ke jurang krisis. Artinya, proses recovery akan berjalan lambat," pungkas Piter.
Baca juga: Ekonomi Kontraksi, Sektor Pertanian Masih Tumbuh Positif
Dia memandang Indonesia juga akan mengalami resesi. Apalagi BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 tercatat minus 5,32%. Kondisi serupa diyakini juga terjadi pada kuartal III dan IV 2020. Jika proyeksi benar terjadi, ekonomi Indonesia bisa dinyatakan resesi pada Oktober.
"Meskipun Indonesia nanti dinyatakan resesi, masyarakat tidak perlu panik. Sekali lagi, resesi sudah menjadi kenormalan baru. Hampir semua negara mengalami resesi," tegasnya.
"Yang penting bagaimana dunia usaha bisa bertahan di tengah resesi. Apabila dunia usaha bisa bertahan, tidak mengalami kebangkrutan, kita bisa bangkit kembali,” sambung Piter.(OL-11)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved