Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Namun, sektor pertanian menjadi salah satu sektor usaha yang mampu menahan kontraksi pertumbuhan pada kuartal II 2020.
"Pertumbuhan pertanian ini mengurangi laju kontraksi selama triwulan II 2020," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8).
Baca juga: Ekonomi Indonesia Triwulan II 2020 Minus 5,32%
Pada kuartal II 2020, sektor pertanian tumbuh positif sebesar 16,24% (q-to-q) dan 2,19% (yoy). Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2020 menjadi 15,46%. Besaran itu naik dari kontribusi kuartal II 2019, yakni 13,57%.
Selain pertanian, sektor lain yang berkontribusi besar terhadap PDB ialah industri, perdagangan, konstruksi dan pertambangan. Namun pada kuartal II 2020, hanya sektor pertanian yang tumbuh positif.
"Pergerakan di lima sektor ini sangat berpengaruh pada ekonomi Indonesia. Sayangnya, pada triwulan II 2020 hanya ada satu sektor yang positif, yaitu pertanian. Sementara empat lainnya terkontraksi," pungkas Suhariyanto.
Baca juga: BPS: Pandemi Covid Beri Efek Domino
Menyoroti 17 sektor lapangan usaha yang berkontribusi pada PDB, ada tiga sektor yang tumbuh positif. Rinciannya, pertanian, informasi dan komunikasi yang tumbuh 10,88%, kemudian pengadaan air tumbuh 4,56%.
Lebih lanjut, dia menyebut kinerja positif sektor pertanian disebabkan pertumbuhan tanaman pangan sebesar 9,23% (yoy). Mengingat, musim panen raya mengalami pergeseran.
"Ada pergeseran panen raya yang tahun lalu jatuh di Maret. Pada tahun ini panen raya jatuh di April puncaknya dan masih terjadi pada Mei. Sehingga, tanaman pangan pada triwulan II 2020 tumbuh bagus," imbuhnya.
Baca juga: Indeks Manufaktur Juli 2020 Naik, Menperin: Ekonomi Mulai Bangkit
Adapun tanaman hortikultura tumbuh 0,86% dan berkontribusi positif pada sektor pertanian. Pertumbuhan positif disebabkan peningkatan produk buah-buahan, sayuran, tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah. Catatan positif juga terjadi pada subsektor tanaman perkebunan yang tumbuh 0,17%.
"Ini ditandai dengan kenaikan produksi kelapa sawit, kopi dan tebu. Meski harga turun, permintaan komoditas kelapa sawit cukup tinggi," tukas Suhariyanto.
Sedangkan subsektor peternakan mengalami pertumbuhan negatif 1,83% pada kuartal II 2020. Itu disebabkan penurunan permintaan produk peternakan, seiring banyak restoran yang tutup akibat pandemi covid-19. Hal serupa juga terjadi pada subsektor perikanan yang tumbuh negatif 0,63%.(OL-11)
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme (Tumpas) melakukan audiensi dengan Polri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved