Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sektor Perumahan Percepat Program PEN

(Des/E-2)
30/7/2020 05:15
Sektor Perumahan Percepat Program PEN
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara(ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.)

KOLABORASI berbagai entitas keuangan dan perumahan diharapkan dapat mengakselerasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tengah menjadi fokus pemerintah.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan program PEN merupakan bagian dari kebijakan luar biasa yang ditempuh pemerintah untuk memitigasi dampak pandemi covid-19. Karena itu, kolaborasi sektor keuangan dan perumahan digenjot mengingat potensi dan daya ungkit dari dua sektor tersebut sangat besar terhadap perekonomian nasional.

"Untuk itu, sektor perumahan perlu terus melakukan terobosan dan instrumen baru karena sektor ini punya multiplier effect ke 170 industri lainnya. Kami harapkan upaya tersebut dapat meningkatkan permintaan dari sektor lain sehingga mendorong pemulihan ekonomi," ungkap Suahasil dalam webinar bertajuk Sinergi untuk Percepatan Pemulihan Sektor Perumahan, kemarin.

Di kesempatan itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, sebagai salah satu entitas perbankan dalam ekosistem perumahan, adanya keberpihakan pemerintah mulai aturan hingga penempatan dana negara menjadi angin segar.

Kredit yang dialirkan Bank BTN, tutur Pahala, juga memiliki dampak ekonomi jangka panjang. Kredit tersebut akan menjadi tempat tinggal yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tidak hanya itu, kredit yang disalurkan ke sektor perumahan pun akan memberikan multiplier effect terhadap 177 subsektor industri lainnya.

Menurut Pahala, Bank BTN sendiri tercatat telah menerima dana negara sebesar Rp5 triliun pada medio Juni 2020 ini. Ia memprediksi seluruh dana negara yang telah ditempatkan pemerintah tersebut akan terserap habis pada akhir Juli 2020.

"Kami yakin perseroan bisa menyalurkan total kredit sebesar Rp15 triliun dari dana negara tersebut sebelum akhir September 2020," ujar Pahala. (Des/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik