Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ilham Habibie : Indonesia Perlu Fokus pada Kapal Laut dan Pesawat

M Iqbal Al Machmudi
29/7/2020 19:15
Ilham Habibie : Indonesia Perlu Fokus pada Kapal Laut dan Pesawat
Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham Akbar Habibie.(Antara/Aprilio Akbar)

Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham Akbar Habibie mengajak masyarakat dalam segi transportasi untuk fokus terhadap 2 hal yakni kapal laut dan pesawat terbang. Karena 71% wilayah Indonesia adalah lautan dan 29% daratan.

"Untuk menguhubungkan itu semua (antar daerah) diperlukan pesawat terbang dan kapal. Oleh karena itu, kedirgantaraan dan Kemaritiman menjadi penting dan menjadi fokus utama," kata Ilham saat diskusi daring dengan tema Ekosistem Industri Dirgantara Pasca Pandemi, Rabu (29/7).

Dirinya mencontohkan Tiongkok, yang memiliki luas negara mayoritas daratan dan menghubungkan antar daerah dengan kereta. Sehingga fokus Negara Tirai Bambu tersebut untuk mengembangkan ilmu terkait kereta cepat.

Alhasil, kereta cepat Tiongkok memiliki kecepatan melampaui kereta cepat negara lainnya Jerman, Jepang, Perancis, dan lainnya. Dengan kata lain Tiongkok menitik beratkan transportasi ke kereta cepat.

Selain itu, Ilham memaparkan bahwa, jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta sementara aktivitas penerbangan pernah mencapai 100 juta penumpang. Artinya hampir sepertiga masyarakat pernah menggunakan transportasi pesawat. Angka tersebut dirasa masih rendah.

"Jika lihat dengan Amerika Serikat (AS) sangat mengandalkan pesawat dibandingkan kendaraan roda empat. Orang yang terbang di AS mencapai 1 miliar orang dengan jumlah penduduk 350 juta," ujar putera sulung B J Habibie tersebut.

Ilham juga menyebutkan bahwa lalu lintas udara di dunia turun hingga 80% akibat wabah covid. Dibandingkan penyebaran virus atau kejadian lainnya seperti SARS, tragedi 9/11, dan lainnya lalu lintas udara hanya turun 20%.

"Ini tentu maskapai mana yang bisa survive tanpa traffic yang mencukupi, ini sangat sulit. Akibat pandemi ini juga industri kedirgantaraan ini bisa lebih sehat karena mau tidak mau kompetitor tdak bisa bertahan, dengan berkurangnya kompetitor dan naiknya perekonomian bisa menjadi lebih sehat," pungkasnya. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik