Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Investor Asing Masuk Jabar, RK: Investor Jakarta Jangan Ganggu

Suryani Wandari Putri Pertiwi
21/7/2020 15:16
Investor Asing Masuk Jabar, RK: Investor Jakarta Jangan Ganggu
Gubernur Jabar Ridwan kamil saat memantau pelaksanaan PSBB di Kota Bogor.(Antara/Arif Firmansyah)

GUBERNUR Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta pengusaha asal Jakarta tidak mengintervensi investor asing yang datang ke Jawa Barat.

Sebab, dia tidak ingin putra daerah hanya menjadi penonton saat investor membangun proyek di wilayah Jawa Barat. "Ini mohon juga dicatat agar investasi di Jawa Barat itu partner-nya memaksimalkan pengusaha Jawa Barat,” ujar Ridwal dalam groundbreaking pabrik milik PT Meiloon Technology Indonesia di Subang, Selasa (21/7).

“Itu pesan paling penting. Kenapa? Karena 53% ekonomi Indonesia dikuasai oleh 1% kelompok. Menurut saya ini jauh dari sila kelima (Pancasila)," pungkas Ridwan.

Baca juga: Menkeu Pastikan Gaji ke-13 Cair Pada Agustus

Lebih lanjut, dia menekankan Jawa Barat memiliki banyak pengusaha yang berkompeten. Sehingga, dapat menjalin kerja sama dengan investor asing yang datang ke Indonesia.

“Di sini padahal ada yang memadai, tetapi tidak ada diajak sebagai bagian pembangunan. Hanya sebagai penonton," tuturnya.

Senada, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, berharap daerah dapat memanfaatkan aliran investasi asing dengan menggandeng pekerja lokal.

Baca juga: Jokowi: Tujuh Perusahaan Segera Relokasi Pabrik ke Indonesia

"Atas perintah Presiden, setiap investasi di daerah harus gandeng pengusaha lokal, bukan yang ada di Jakarta saja. Yang punya bangsa ini anak-anak negeri dari pelosok desa, perkampungan, pesisir, maupun gunung," kata Bahlil dalam keterangan resmi.

Dia pun menegaskan agar tidak ada yang menghalangi investor asing di Indonesia. "Tidak saatnya lagi halangi investor. Sekarang zamannya kolaborasi antara daerah, pusat dan investor. Bukan lagi zamannya kucing-kucingan," tandasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya