Jumat 17 Juli 2020, 06:10 WIB

Dana Tapera Dikelola Manajemen Investasi, Pengembang Waswas

(Wan/E-3) | Ekonomi
Dana Tapera Dikelola Manajemen Investasi, Pengembang Waswas

Dok.MI/DONNY
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) periode 2019-2022, Paulus Totok Lusida

 

REAL Estate Indonesia (REI) sebagai salah satu pengembang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menyoroti keikutsertaan manajemen investasi atau asset management dalam pengelolaan Tapera yang ditargetkan mulai berjalan pada 2021. REI khawatir adanya kasus gagal bayar seperti yang dialami Jiwasraya.

Kekhawatiran itu diutarakan Ketua Umum REI Totok Lusida dalam webinar Tapera: Affordable Housing? di Jakarta, kemarin. Totok khawatir keikutsertaan manajemen investasi dalam mengelola iuran peserta Tapera ini akan merugikan semua pihak apabila tidak diawasi secara ketat.

"Di dalam PP Tapera itu Pasal 28-31 bahwa modal ini akan bisa dikelola oleh manajemen investasi. Pengelolaan ini tidak pernah untung, yang didapat masyarakat itu selalu buntung. Di awal itu pasti baik karena duitnya belum ngumpul. Nanti kalau sudah ngumpul duitnya hilang semua nanti, yang rugi masyarakat," kata Totok.

Ia berharap Badan Pengelola (BP) Tapera dapat memberi jaminan kepada masyarakat atau mengubah skema pengelolaan iuran tadi dari investasi saham menjadi modal jangka panjang properti.

"Ini gimana caranya supaya kita bisa meyakinkan bersama-sama bahwa uang ini dikelola dengan benar, mestinya uang yang ada itu bisa dikerjasamakan untuk jangka panjang. Di sini kan ada BTN dan BNI untuk modal jangka panjang properti pasti lebih menguntungkan," lanjutnya.

Akan tetapi, Komisaris BP Tapera Adi Setianto meyakinkan kehadiran manajemen investasi tak akan membuat rugi karena telah dipilih secara ketat.

"Kami juga berpikir jangan sampai merugikan. Jadi, agar tidak salah memilih, kami membuat kebijakan, bagaimana kami membuat pengaturan, di mana itu juga dijalankan manajer investasi," kata Adi.

Pelaksanaan program Tapera diperkirakan mundur dari jadwal yang ditentukan, yakni Januari 2021. Hal itu lantaran ada dasar operasional yang belum dipenuhi.

"Kalau ini selesai di tahun ini, di 2021 nanti Tapera bisa beroperasi. Tetapi kalau dasar operasional ini belum ada, itu tidak bisa dijalankan Tapera-nya," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU-Pera Eko Djoeli Heripoerwanto. (Wan/E-3)

Baca Juga

Antara

Imbal Hasil Tinggi AS Picu Potensi Penambahan Beban untuk Indonesia

👤M. Ilham Ramadhan Avisena 🕔Rabu 27 September 2023, 23:35 WIB
TINGGINYA imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (US Treasury) berpotensi menambah beban biaya bagi Indonesia di pasar portofolio...
Ist

Ninja Xpress Bantu Pelaku UKM Kuasai Pasar Lokal Hingga Global

👤Media Indonesia 🕔Rabu 27 September 2023, 23:23 WIB
Ninja Xpress menghadirkan beberapa inisiatif yang bertujuan untuk memberikan wadah kepada UKM agar dapat mengembangkan bisnis mereka...
AFP/Bay ISMOYO

Erick Thohir Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Industri Digital

👤Dero Iqbal Mahendra 🕔Rabu 27 September 2023, 23:20 WIB
MENTERI BUMN Erick Thohir melakukan aksi konkret untuk mentransformasi Indonesia menuju kemajuan. Salah satu yang dilakukan menghadirkan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya