JELANG pengumuman Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada hari ini, Kamis (16/7) nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ikut menguat.
Berdasarkan pantauan pada pukul 09.43 WIB, rupiah menguat 28 poin atau 0,19% menjadi Rp14.560 per dolar AS dari penutupan pada Rabu (15/7) yang ditutup melemah 138 poin atau 0,95% menjadi Rp14.588 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa dari dalam negeri pasar memang tengah menantikan hasil RDG BI yang masih membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
"Dengan kondisi inflasi yang masih terjaga di bawah dua persen, pemangkasan ini bisa terjadi. Pasar mungkin sudah mengantisipasi hasil ini kemarin. Situasi sell on fact buy on rumour mungkin bisa mendorong penguatan rupiah pasca pengumuman BI," ungkapnya.
Baca juga: IHSG Kembali Rebound Setelah Kemarin Terkoreksi
Sementara itu, kondisi eksternal pagi ini terlihat adanya tekanan ke aset-aset berisiko karena kekhawatiran peningkatan penularan virus dan memburuknya hubungan AS dan Tiongkok.
"Padahal pasar AS dan Eropa semalam ditutup positif karena berita kemajuan penelitian vaksin covid-19," lanjut Ariston.
Selain itu, dari luar negeri pasar juga menantikan data PDB (Produk Domestik Bruto) triwulan II 2020 dan data produksi industri bulan Juni Tiongkok yang diprakirakan akan lebih bagus dari data sebelumnya.
"Bila demikian hasilnya bisa memberikan sentimen positif ke aset-aset berisiko hari ini termasuk rupiah," pungkasnya.
Atas hal tersebut, Aiston memperkirakan rupiah berpotensi menguat tipis ke arah Rp14.450 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.700 per dolar AS. (A-2)