Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pertamina Gandeng Tiga BUMN

Suryani Wandari PP
15/7/2020 05:25
Pertamina Gandeng Tiga BUMN
Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin (kiri) bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (kanan).(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

GUNA menggenjot sinergi antar-BUMN, PT Pertamina menggandeng tiga perusahaan galangan kapal pelat merah yang tergabung dalam Klaster Industri Manufaktur (KIM) untuk pembangunan dan pemeliharaan kapal milik BUMN minyak itu.

Hal itu, kata Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, sebagai implementasi dari arahan Presiden untuk meng­utamakan sinergi antar-BUMN dalam rangka peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk memastikan perkembangan ekonomi nasional terjadi di dalam negeri.

“Kita ingin memastikan roda ekonomi berjalan, sehingga terjadi perputaran ekonomi di dalam negeri,” ujar Budi seusai menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PT Pertamina dan PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero), kemarin.

Penandatanganan dilakukan Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati dengan Dirut PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Wahyu Suparyono, Dirut PT Dok dan Perkapalan Surabaya Bambang Soendjaswono, dan Dirut PT Industri Kapal Indonesia Edy Widarto.

Dirut Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pihaknya senantiasa memperhatikan TKDN dalam setiap pengelolaan bisnis dan proyeknya. Perusahaan berupaya agar kontribusi nasional tetap optimal, termasuk pengadaan kapal milik Pertamina.

“Dalam 5 tahun ke depan, Pertamina akan melakukan pengadaan 48 kapal, sebanyak 15 kapal di antaranya akan dilakukan di dalam negeri. Inilah yang bisa dijadikan langkah awal untuk pengembangan galangan kapal dalam negeri sehingga bisa memperkuat bisnis dalam negeri,” ujarnya.

Ia menuturkan, kerja sama dengan BUMN perkapalan itu juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas Pertamina melalui ketepatan dan percepatan dalam penanganan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian komponen kapal, serta fasilitas pendukung lainnya.

“Nantinya akan lebih fleksibel sehingga bisa melakukan docking di lokasi terdekat. Hal ini juga akan menjadikan perawatan dan pemeliharaan kapal Pertamina lebih efisien,” ucap Nicke.

Bantu Krakatau Steel

Di kesempatan itu, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin juga menyempatkan diri menyampaikan arahannya agar semua perusahaan BUMN membantu menyelamatkan PT Krakatau Steel yang saat ini terimbas pandemi covid-19.

“Pak Harry (Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama PT Barata Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang jasa EPC, konstruksi, dan manufaktur, yang juga hadir di acara tersebut), kalau bisa bajanya beli dari Krakatau Steel. Mereka lebih susah dari Barata,” kata Budi.

“Kalau kita di keluarga, kan saling bantu. Bantu yang lain ya, bersedekah lah ke sini. Semoga dirut-dirut lain juga bisa bersedekah ke Krakatau Steel,” tambahnya.

Saat ditanya soal itu, Fajar Harry Sampurno memastikan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Krakatau Steel. Bahkan untuk kerja sama pembangunan dan pemeliharaan kapal milik Pertamina itu, pihaknya mengunakan besi baja produksi Krakatau Steel.

“Kami semua berani tanda tangan kerja sama dengan Pertamina karena sebelumnya telah tanda tangan dengan Krakatau Steel. Jadi semua baja dari Krakatau Steel,” tutup Harry. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya