Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
Virus Flu Babi Baru G4 EA H1N1 diyakini belum ditemukan di Indonesia. Hal tersebut mengemuka pada saat Seminar Online Memahami dan Mewaspadai Ancaman Virus Flu Babi Baru (G4 EA H1N1), kerja sama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian dengan dukungan USAID.
Dalam seminar online yang diikuti oleh lebih dari 8.000 peserta dari berbagai lapisan masyarakat tersebut, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, Achmad Yurianto menyampaikan bahwa tujuan seminar ini adalah untuk menyosialisasikan tentang virus Flu Babi Baru H1N1 (G4 EA H1N1). Hal ini dalam rangka meningkatkan pemahaman serta kewaspadaan jajaran Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat dalam mengantisipasi kemungkinan masuk atau munculnya virus Flu Babi Baru di Indonesia.
"Kita harapkan, seminar online ini dapat meningkatkan pengetahuan para tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan hewan, tenaga teknis lainnya, dan masyarakat," jelas Achmad.
Baca Juga: Flu Babi tidak Mengarah pada Pandemi
Dalam sambutannya, Ia menjelaskan bahwa pada 2009, WHO menyatakan Influenza A (H1N1) sebagai pandemi karena terjadinya penyebaran virus ini ke lebih dari 200 negara di dunia, termasuk Indonesia. Namun virus Influenza A (H1N1) yang menimbulkan pandemi tahun 2009 berbeda dengan virus Flu Babi Baru H1N1 (G4 EA H1N1) yang ditemukan oleh ilmuwan Tiongkok.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, I Ketut Diarmita. Dia menyebutkan bahwa virus Flu Babi Baru (G4 EA H1N1) ini belum pernah ditemukan di Indonesia.
Informasi ini didasarkan pada hasil surveilans dan analisa genetik yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Veteriner Kementerian Pertanian, yaitu Balai Veteriner Medan dan Balai Besar Veteriner Wates.
"Hasil surveilans kami menunjukkan bahwa virus Flu Babi yang pernah ditemukan di Indonesia, terbukti berbeda dengan virus Flu Babi Baru (G4 EA H1N1)," jelasnya.
Baca Juga: Mentan Terjunkan Tim ke Sikka untuk Investigasi Flu Babi Afrika
Menurut Ketut, sebagai alat untuk deteksi dini, Kementan dengan dukungan FAO dan USAID telah mengembangkan Influenza Virus Monitoring (IVM) online untuk memonitor mutasi virus influenza sejak 2014. Langkah lain yang dilakukan adalah surveilans berbasis risiko untuk Flu Babi serta karakterisasi virusnya.
“Sebagai langkah kewaspadaan, Kita juga telah membuat Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi H1N1 (G4 EA H1N1),” imbuhnya.
Surat edaran ini, tambahnya, mengajak semua pihak terkait untuk meningkatkan kerja sama, mewaspadai, dan menyiapkan rencana kontingensi kemungkinan masuk dan munculnya G4 EA H1N1 di Indonesia.
Baca Juga: Kementan Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Flu Babi di Tiongkok
“Kita terus lanjutkan dan perkuat kerja sama One Health yang sudah berjalan baik dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan koordinasi dari Kemenko PMK," tegas Ketut.
Sementara itu, Pamela Foster, Pelaksana Tugas Direktur Kantor Kesehatan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Indonesia, menyatakan COVID-19 mengingatkan bahwa kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci.
Amerika Serikat, melalui USAID, menurutnya gembira dapat bermitra dengan Indonesia untuk membangun sistem yang membantu mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman ini.
"Kemitraan ini sangat penting bagi kemampuan kita untuk menghentikan atau meminimalkan dampaknya. Memahami risiko-risiko pandemi menjadi langkah kunci dalam upaya tersebut, dan seminar hari ini sekali lagi menunjukkan komitmen Pemerintah Indonesia terhadap keamanan kesehatan.” pungkas Pamela. (RO/OL-10)
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya ke depan
Para pekerja transportasi CPO atau minyak sawit, banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut minyak sawit
Ribuan hewan ternak babi mati mendadak di Parigi Moutong, Poso, dan Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Penyebabnya, virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Sebanyak 14.756 ekor ternak babi di Luwu Timurm Sulawesi Selatan mati mendadak akibat serangan virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.
Ratusan babi di beberapa daerah mati mendadak diduga akibat Flu Babi Afrika yang sebelumnya telah dikonfirmasi mewabah di Batam. Namun, Menteri Pertanian membantahnya.
HINGGA saat ini, kasus flu burung atau Avian Influenza (AI) belum ditemukan di Kota Bandung, Jawa Barat.
ADANYA virus babi ini dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melakukan banyak kegiatan sehingga terkesan menghamburkan uang.
PEMKAB Nagekeo, NTT menolak bantuan ternak babi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Alasannya, untuk mencegah masuknya virus babi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved