Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei yang dilakukan di 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2020.
Hasilnya terjadi inflasi sebesar 0,18%, naik dari bulan sebelumnya (mtm) yang hanya 0,07%.
Namun bila dilihat secara tahunan (yoy) inflasi pada Juni 2020 masih lebih rendah yakni 1,96% dibanding Juni 2019 yang mencapai 3,28%.
"Di tahun sebelumnya, saat Ramadan dan lebaran akan jadi puncak inflasi dan turun setelahnya. Tapi tidak terjadi saat ini karena covid ini. Inflasi pada tahun ini lumayan flat, dan satu bulan sesudah lebaran naik sedikit 0,18%. Secara tahunan 1,96%," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat menyampaikan rilis secara virtual, Rabu (1/7).
Ia menambahkan, inflasi sebesar 0,18% pada Juni 2020 disebabkan karena terjadi kenaikan harga daging ayam ras, telur ayam ras di kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang masing-masing memberikan andil pada tingkat inflasi sebesar 0,14% dan 0,04%.
Adapun harga komoditas yang memberikan andil pada tingkat deflasi, kata Suhariyanto, yakni turunnya harga bawang putih, cabai merah, minyak goreng dan gula pasir. Bawang putih misalnya, memberikan andil sebesar 0,04% pada deflasi.
Baca juga: Rupiah Menguat 20 Poin terhadap Dolar AS
Pada kelompok pengeluaran transportasi, kenaikan tarif angkutan udara masih menjadi penyumbang terbesar tingkat inflasi. Tercatat, pada Juni 2020 tarif angkutan udara mengalami inflasi 0,41%.
"Dari pengumpulan data di 90 kota, terlihat ada kenaikan tarif angkutan udara yang memberi andil 0,02% kemudian kenaikan tarif angkutan antarakota dan tarif kendaraan roda dua online yang andilnya 0,01%. Jadi kenaikan angkutan udara ini terjadi di 24 kota IHK misalnya saja tertinggi di Ternate ada kenaikan angkutan udara 20%," jelas Suhariyanto.
Jika dilihat dari komponennya, kelompok harga bergejolak (volatile price) menjadi penyumbang terbesar pada tingkat inflasi di Juni 2020. Tercatat terjadi inflasi sebesar 0,77% dan memberikan andil pada tingkat inflasi sebesar 0,13%.
Kemudian pada kelompok harga yang diatur pemerintah, imbuh Suhariyanto, tingkat inflasinya mencapai 0,22% dan memberi andil pada tingkat inflasi Juni 2020 sebesar 0,04%.
"Jadi pada Juni 2020 terjadi inflasi 0,18%, kalendernya 1,09% dan kalau dilihat tahunan 1,96%. Penyebab utama pada Juni ini adalah kenaikan garga daging ayam ras dan telur ayam ras. Sementara penghambatnya adalah bawang putih dan cabai merah. Dari komponen, ini terjadi karena didorong dari harga bergejolak," pungkas Suhariyanto. (A-2)
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
SUMATRA Utara berisiko menghadapi tekanan ekonomi yang lebih dalam jika tren deflasi berlanjut pada Juli 2025.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
BPS mencatat deflasi Gabungan Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY Mei 2025 sebesar -0,15% (mtm), turun dibandingkan realisasi April 2025 yang mengalami inflasi sebesar 1,67% (mtm).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
BPS mencatat inflasi Jakarta pada April 2025 sebesar 1,44%, terutama bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok perawatan pribadi dan jasa
PENURUNAN harga sejumlah komoditas pangan dalam sepekan terakhir membuka potensi terjadinya deflasi di Sumatra Utara pada April 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved