Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengkoordinasikan penanganan kasus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), I Ketut Diarmita pada saat diminta keterangannya tentang adanya pemberitaan kasus ASF di Pulau Nias, Sumatera Utara (26/6).
Ia menjelaskan bahwa unit pelaksana teknis (UPT) Kementan yang berada di Sumatera Utara yakni Balai Veteriner Medan (BVet Medan) bersama dinas setempat telah melakukan investigasi dan penanganan kasus ASF di Pulau Nias. Pihaknya juga telah mengeluarkan surat No. 27008/PK.320/F/05/2020 tanggal 27 Mei 2020 terkait upaya peningkatan pengawasan lalu lintas babi dan produk babi khususnya ke Pulau Nias.
“Kasus penyakit ASF di Pulau Nias diduga akibat adanya perdagangan dan lalu lintas babi serta produknya dari wilayah tertular ASF di Sumatera Utara melalui jalur tidak resmi,” ungkapnya.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Kasus, Kementan Petakan Kematian Babi di NTT
Ketut juga menyebutkan bahwa Kementan telah memberikan bantuan untuk Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Barat, Nias Selatan, dan Nias Utara berupa desinfektan sebanyak 600 liter, 10 sprayer, obat-obatan dan APD melalui Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Sumatera Utara pada awal Mei 2020.
Lebih lanjut, Ia juga memastikan bahwa penanganan teknis kasus kematian babi di Pulau Nias terus berjalan dan dilakukan dengan dukungan dari berbagai pihak seperti Dinas Pekerjaan Umum dan unsur TNI, khususnya untuk penguburan (disposal) bangkai babi.
“Sosialisasi tentang risiko pemberian pakan sisa (swill feed) dan penerapan biosekuriti secara sederhana kepada peternak terus dilakukan oleh petugas dinas,” tambahnya.
Baca Juga: Kementan Bangun Posko Darurat Tangani Demam Babi di Sumut
Ketut juga memaparkan bahwa tindakan teknis yang telah dilakukan, termasuk tindakan desinfeksi telah menekan perluasan kasus kematian ternak babi.
“Terbukti, berdasarkan data ISIKHNAS, kasus kematian babi di Pulau Nias cenderung menurun. Pada bulan Mei tercatat angka kematian sebanyak 16.060 ekor, sedangkan pada bulan Juni 2.060 ekor,” imbuhnya.
Pandemi Covid-19 tidak halangi penanganan kasus ASF
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Fadjar Sumping Tjatur Rasa, menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 tidak menghalangi upaya Kementan untuk terus mengkoordinasikan penanganan ASF di beberapa daerah yang telah melaporkan kasus seperti di Sumatera Utara, termasuk Pulau Nias dan beberapa wilayah lain seperti Nusa Tenggara Timur dan Bali.
“Dari sejak ASF mulai dilaporkan di Tiongkok pada 2018, kami di Kementan secara konsisten terus menyosialisasikan tentang ASF ke provinsi/kabupaten/kota melalui edaran dan juga sosialisasi secara langsung, pelatihan, dan simulasi,” ucap Fadjar.
Baca Juga: Kementan Ajak Tokoh Bantu Kendalikan Kematian Babi di Bali, NTT
Ia menerangkan berbagai upaya penanganan ASF yang telah dilakukan oleh Kementan pada saat pandemi yakni berupa pemantauan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian dan penanggulangan ASF melalui rapat secara daring dengan wilayah tertular seperti Sumut, NTT, dan Bali, juga mengkoordinasikan langkah-langkah pencegahan dengan wilayah berisiko tinggi seperti Sulawesi Utara, Papua, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Pulau Kalimantan.
Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan bahwa sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terkait upaya memastikan ketersediaan pangan selama pandemi, upaya yang dilakukan adalah berupa penetapan kompartementalisasi bebas ASF di peternakan yang telah memenuhi syarat teknis. Hal ini agar peternakan tersebut dapat menjual dan melalulintaskan babinya.
“Saat ini sudah ada perusahaan dalam proses sertifikasi kompartemen bebas ASF. Kita juga terus menjaga agar wilayah produsen babi seperti Pulau Bulan tetap bebas ASF, sehingga dapat terus mengekspor Babi ke Singapura,” pungkasnya. (RO/OL-10)
Penguatan sektor persusuan mendukung program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui
(Kementan) menyampaikan alasan harga pupuk dunia melonjak. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan hal itu terjadi akibat beberapa faktor
Salah satu upaya tertuang dalam acara Pelepasan Ekspor dan Business Matching pada kegiatan PADI 2025 di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah.
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kabupaten Blora dipilih sebagai lokasi pengembangan Balai Ternak karena memiliki potensi besar dalam bidang peternakan domba.
Pemilihan Trenggalek sebagai lokasi program didasarkan pada potensi lokal yang tinggi dalam pengembangan peternakan domba.
Program Balai Ternak merupakan bagian dari upaya Baznas dalam memberdayakan ekonomi mustahik melalui pengelolaan ternak secara komunal.
JELANG perayaan Idulfitri, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal di seluruh Indonesia.
Kementan distribusikan obat dan vitamin untuk ternak yang selamat dari banjir Bekasi.
Tantangan terbesar yang dihadapi peternak binaan Baznas meliputi kondisi geografis, aksesibilitas lokasi, cuaca, hingga fluktuasi harga pakan dan ternak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved