Ada Dua Kelompok UMKM yang Bertahan Saat Pandemi

Suryani Wandari Putri Pertiwi
25/6/2020 16:30
Ada Dua Kelompok UMKM yang Bertahan Saat Pandemi
Pelaku UMKM memotret produknya untuk dipasarkan secara daring.(Antara/Hendra Nurdiyansyah)

SEKTOR usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ikut terpukul pandemi covid-19, dari sisi supply dan demand. Namun, ada dua kelompok UMKM yang dapat bertahan di tengah krisis.

“Ada dua kelompok yang bisa bertahan. Pertama, UMKM yang sudah terhubung dengan ekosistem digital dengan memanfaatkan marketplace di Indonesia," ujar Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, dalam diskusi virtual, Kamis (25/6).

Saat ini, UMKM mulai melek digital, sehingga beralih jualan di marketplace. Namun, penambahan ini masih kurang lantaran hanya 13% atau 8 juta pelaku usaha yang terhubung dengan ekosistem digital. Sementara itu, 87% lainnya masih berbasis perdagangan konvensional (offline).

Baca juga: Tahun Depan, Harus Ada Reformasi Kebijakan Fiskal

Teten menekankan transformasi digital sektor UMKM harus dipercepat. Bukan hanya untuk akses pasar, namun juga kemudahan UMKM dalam mengakses pembiayaan.

Kelompok UMKM lainnya yang mampu bertahan ialah yang bisa beradaptasi melalui inovasi produk. "Misalnya, saat ini banyak UMKM yang harus banting setir. Dari berjualan produk tas dan baju, menjadi jualan masker kain," imbuh Teten.

Pihaknya terus mendorong pelaku UMKM untuk beralih ke ranah digital. Itu dengan memberikan berbagai pelatihan, yang turut mengandeng sejumlah pihak.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya