Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Wall Street Menguat, Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi Baru

Antara
24/6/2020 08:21
Wall Street Menguat, Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi Baru
Tiga indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena membaiknya data ekonomi(AFP)

TIGA indeks utama Wall Street menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena membaiknya data ekonomi dan prospek lebih banyak stimulus yang mendorong harapan pemulihan ekonomi dengan cepat.

Sementara lompatan dalam saham perusahaan teknologi mendorong Nasdaq ke rekor penutupan tertinggi kelima bulan ini. Apple Inc memberikan dorongan terbesar diikuti oleh Amazon.com dan Microsoft.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 131,14 poin atau 0,50%, menjadi ditutup pada 26.156,10 poin. Indeks S&P 500 bertambah 3,43 poin atau 0,43%, menjadi berakhir di 3.131,29 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 74,89 poin atau 0,74%, menjadi 10.131,37 poin.

Nasdaq menandai penutupan tertinggi kedua sepanjang masa berturut-turut untuk acuan teknologi-berat dan kenaikan harian kedelapan beruntun.

Apple naik 2,13%, menyusul kenaikan 2,62% di sesi sebelumnya. Raksasa teknologi AS itu pada Senin meluncurkan beberapa pembaruan besar, termasuk preview versi terbaru dari sistem operasi iPhone, iOS 14, selama Worldwide Developers Conference virtual. Saham nama teknologi besar lainnya termasuk Amazon dan Microsoft juga berakhir lebih tinggi.

Baca juga: Harga Minyak Kembali Turun

Data menunjukkan bahwa laju kontraksi di sektor manufaktur dan jasa AS melambat pada Juni karena bisnis dibuka kembali setelah penguncian yang dimulai pada pertengahan Maret.

Juga, penjualan rumah baru melonjak 16,6% pada Mei, melampaui perkiraan kenaikan 2,9%.

"Efek kumulatif dari data ekonomi yang kami lihat membantu untuk mendukung reli berbentuk V yang kami miliki di saham," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

"Ini memperkuat pandangan bahwa ekuitas dapat terus maju meskipun ada kerusakan ekonomi yang cukup besar yang akan berkeliaran untuk beberapa waktu mendatang, seperti angka pengangguran yang meningkat dan pemulihan yang lambat dalam industri perjalanan, pariwisata dan hiburan."

Meskipun kasus virus korona meningkat, Luschini mencatat bahwa kurangnya keinginan untuk penguncian ekonomi lebih lanjut di antara pejabat-pejabat federal dan negara bagian kemungkinan disambut investor.

Sentimen mungkin sedikit berkurang oleh laporan New York Times bahwa negara-negara Uni Eropa siap untuk melarang warga Amerika masuk karena Amerika Serikat telah gagal mengendalikan pandemi virus korona.

Tetapi itu membantu pejabat pemerintah berbicara tentang stimulus lebih lanjut, kata Luschini menambahkan.

Kemudian Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa RUU stimulus berikutnya akan difokuskan pada membuat orang kembali bekerja dengan cepat dan bahwa ia akan mempertimbangkan penundaan lebih lanjut dari batas waktu pengajuan pajak. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya