Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Rupiah diprediksi Melemah Pekan Ini

Hilda Julaika
22/6/2020 10:30
 Rupiah diprediksi Melemah Pekan Ini
Hari ini, Senin (22/6), mengutip data Bloomberg, Rupiah terlihat dibuka melemah sebesar 0,32% atau 45 poin.(ANTARA)

PEKAN kemarin rupiah ditutup melemah sebesar 0,16% terhadap dollar Amerika Serikat (AS). 

Hari ini, Senin (22/6), mengutip data Bloomberg, Rupiah terlihat dibuka melemah sebesar 0,32% atau 45 poin. Pada pukul 09.20 WIB, pupiah harus takluk dari dolar AS di level Rp14.145.

Menanggapi pergerakan rupiah ini, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah memprediksi kecenderungan pelemahan Rupiah akan terjadi hari ini. Menurutnya, Rupiah hari ini akan cenderung bergerak melemah di kisaran Rp14.100 hingga Rp14.150.

“Kecenderungan pelemahan Rupiah akan terlihat pada hari ini. Rupiah pada hari ini Saya perkirakan akan cenderung melemah dalam kisaran yang sempit di Rp14.100 - Rp14.150,” analisisnya, Senin (22/6).

Baca juga: Meski Dibuka Menguat, Pergerakan IHSG Masih Rentan

Menurutnya, rupiah selama sepekan ke depan akan bergerak mix dengan kecenderungan melemah. Faktor utamanya lantaran adanya kekhawatiran pasar (market) akan potensi gelombang kedua (second wave) dari wabah covid-19. Terutama di negara yang telah membuka perekonomiannya.

“Rupiah selama sepekan ke depan akan bergerak mix dengan kecenderungan melemah. Faktor penggerak utamanya adalah kekhawatiran pasar akan potensi second wave dari wabah covid yg saat ini mulai terlihat terjadi di beberapa negara pascadibukanya kembali perekonomian,” ujarnya kepada Media Indonesia.

Kekhawatiran akan gelombang kedua pandemi covid-19 ini mendorong investor untuk lebih waspada. Dengan menghindari aset yang termasuk beresiko, salh satunya aset dalam mata urang Rupiah. Dampaknya, akan ada tekanan Rupiah yang melemah.

“Kekhawatiran ini kemudian mendorong investor untuk lebih berhati-hati dan menghindari aset berisiko termasuk aset dalam mata uang Rupiah,” pungkasnya. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya