Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
INDEKS Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi terkoreksi jelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
IHSG dibuka melemah 30,51 poin atau 0,61% ke posisi 4.957,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 6,58 poin atau 85% menjadi 768,89.
"Mendapatkan arahan negatif dari indeks-indeks di Wall Street dan bursa regional, IHSG diperkirakan akan bergerak melemah dan diperdagangkan dalam rentang support resistance 4.850-5.000 pada perdagangan hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan di Jakarta, Kamis (18/6).
Seiring dengan pergerakan IHSG yang cenderung melemah, investor akan mencermati hasil RDG BI pada Kamis siang ini.
Kencenderungan apresiasi nilai tukar Rupiah serta tingkat inflasi yang relatif stabil dan rendah, diperkirakan akan menjadi pertimbangan BI untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,25%.
Baca juga: Wall Street Bervariasi Terimbas Lonjakan Kasus Baru Covid-19
Mempertimbangkan sentimen di atas, investor dapat mencermati saham-saham yang bersifat "interest sensitive" seperti PWON, BSDE, WIKA, PTPP yang berpotensi menguat pada hari ini.
Masih terkait sentimen dari BI, investor perlu memperhatikan pula saham-saham perbankan (BBNI, BBRI, BMRI dan BBCA) yang berpotensi mencatatkan penguatan kembali (rebound) secara teknikal pada hari ini.
Di sisi lain, investor disarankan jangan terlalu agresif melakukan akumulasi beli pada saham-saham "consumer goods" yang mulai terindikasi memasuki fase jenuh beli (overbought).
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 226,83 poin atau 1,01% ke 22.228,93, indeks Hang Seng turun 210,96 poin atau 0,86% menjadi 24.270,45, dan indeks Straits Times melemah 13,93 poin atau 0,52% ke 2.655,69. (A-2)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved