Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Menteri Teten Lepas Ekspor 27 Ton Ikan hasil UKM ke Tiongkok

Raja Suhud
13/6/2020 21:50
Menteri Teten Lepas Ekspor  27 Ton Ikan hasil UKM ke Tiongkok
Menteri Koperasi dan UKM Teten melepas ekspor hasil UKM nelayan ke Tiongkok.(Dok. Kemenkop UKM)

REAKTIVASI kegiatan ekonomi telah membuka kembali peluang bagi usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menggarap pasar ekspor. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Jakarta, Sabtu (13/7)  melakukan kick off ekspor 27 ton ikan tenggiri dan layur ke Tiongkok. 

Teten menegaskan kick off ekspor ikan itu  merupakan reaktifasi kegiatan ekonomi.

“Ini adalah kick off untuk mulai reaktifasi kegiatan ekonomi, terutama untuk ekspor. Hari ini (Sabtu) PT ATT dengan AeXI Hub ekspor untuk UMKM sudah kerja sama dengan Rumah Perubahan guna mengkonsolidasi produk nelayan dari berbagai daerah. Kemudian ada  diaspora yang mencarikan market di Tiongkok. Ini adalah kolaborasi yang bagus dan memang untuk mendorong ekspor UMKM,” tegas Menkop Teten Masduki usai melakukan pelepasan Ekspor Hasil UKM Nelayan menuju Donguan Tiongkok, di Slin Komira, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/6).

Teten mengakui,  UMKM tidak bisa sendirian dalam melakukan ekspor, sehingga dibutuhkan kerja sama dengan banyak pihak, agar semakin tumbuh dan berkembang.

Apalagi menurutnya, pemerintah kini tengah menggenjot ekspor produk UMKM. Ditargetkan tahun ini sebesar 14% dan akan meningkat 2 kali lipat di tahun 2024. 

Ia mengakui, potensi perikanan di Indonesia melimpah, dengan hasil produk sektor perikanan, 96% adalah UMKM. Sementara market pasar di Tiongkok yang bagus harus dimanfaatkan untuk bisa menggerakkan roda perekonomian Indonesia. 

“Ini sekarang lagi digenjot oleh pemerintah setelah  kemarin tertunda karena pandemi Covid-19. Target kita saat ini 14%, dan di 2024 ditargetkan 2 kali lipatnya. Kita sudah bisa mulai mengkonsolidasi hasil nelayan Kita punya potensi ikan yang begitu besar, sehingga ekspor kita hari ini ke Tiongkok , yang marketnya begitu besar, sudah tepat,” ujar Teten. 

Menteri Teten mengatakan, pihaknya akan terus menjalin kerjasama dengan diaspora di berbagai negara, untuk mempromosikan dan memasarkan produk UMKM melalui Business to Business dan Business to Customer.  Sementara dari pihak AeXI, akan membantu edukasi, kurasi dan inkubasi produk, agar memiliki kualitas ekspor. 

Menkop UKM mengakui adanya 4 komoditi ekspor yang tidak berhenti di tengah pandemi, yaitu ikan, arang batok kelapa, rempah-rempah dan buah. Keempat komoditi tersebut, menurutnya, melibatkan banyak UMKM.

“Kita ingin kerja sama terus untuk mendorong UMKM semakin banyak dan terus tumbuh. Dari pengalaman banyak negara dan studi oleh UI, UMKM yang bisa tumbuh dan berkembang itu adalah yang bermitra dengan usaha besar. Sayangnya, di kita baru 5%  yang sudah terhubung dengan usaha besar,” pungkasnya. (E-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya