Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KEMENTERIAN Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan penetapan kupon instrumen Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri 017 sebesar 6,4% per tahun bertujuan agar perbankan bisa memberikan bunga kredit lebih rendah kepada masyarakat atau dunia usaha.
"Melihat proyeksi ke depan, suku bunga semakin rendah," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, dalam bincang-bincang IDX Channel secara virtual di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, jika imbal hasil atau kupon yang diberikan dalam ORI ini terlalu tinggi, dikhawatirkan memengaruhi keberanian perbankan dalam memberikan bunga kredit lebih rendah. Meski begitu, ia menilai imbal hasil sebesar 6,4% itu merupakan imbal hasil premium lebih tinggi daripada instrumen investasi perbankan lain misalnya deposito.
Sebagai perbandingan, tingkat imbal hasil ORI sebelumnya ialah seri 015 sebesar 8,25% dan ORI016 mencapai 6,8%. Pemerintah berencana mulai menawarkan ORI-017 ini kepada masyarakat pada Senin (15/6) hingga 9 Juli 2020 dengan masa jatuh tempo mencapai tiga tahun.
Masyarakat bisa membeli surat berharga ini dengan minimum pembelian mencapai Rp1 juta dan maksimum mencapai Rp3 miliar. Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, menyebutkan kegiatan pelelangan pada 2020 terganggu lantaran adanya covid-19 yang mewabah di Indonesia. Imbasnya akan memengaruhi target pencapaian lelang. "Selama wabah covid-19 pelaksanaan lelang berkurang, capaian yang berhasil dilelang juga tidak tinggi. Tidak setinggi capaian yang kami harapkan," ujarnya kepada media secara virtual, kemarin.
Hingga 8 Juni 2020, tercatat kinerja pokok lelang mencapai Rp8,07 triliun dari target yang ditetapkan di tahun ini sebesar Rp30,83 triliun. Adapun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kinerja lelang mencapai Rp167,98 miliar dari yang ditargetkan sebesar Rp675 miliar. Terhambatnya kinerja lelang, kata Isa, terjadi karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar. (Mir/Ant/E-1)
Model-model ini dirancang agar dapat disesuaikan dengan risk appetite dan kebutuhan masing-masing lembaga keuangan sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan lebih baik.
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved