Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENCERMATI kondisi perekonomian domestik, khususnya dampak pandemi covid-19, Bank Indonesia (BI) menyatakan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terbatas secara periodik.
Hal itu terlihat dari indikator nilai tukar rupiah pada Kamis (14/5), yang ditutup pada level Rp 14.840 per dolar Amerika Serikat (AS). Adapun yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun juga naik ke level 7,83%, DXY1 naik ke level 100.47 dan yield UST (US Treasury Note) 2 10 tahun naik ke level 0,622%.
"Pada Jumat (15/5) ini nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp 14.850 per dolar AS. Kemudian, yield SBN 10 tahun stabil pada 7,78%," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, dalam keterangan resmi, Jumat (15/5).
Baca juga: Antisipasi Covid-19, BI Keluarkan 5 Kebijakan Penguatan Rupiah
Aliran modal asing pada minggu ketiga Mei juga menurun. Hal ini dilihat dari premi CDS (Credit Default Swaps) 3 Indonesia 5 tahun turun ke 200,32 bps per 14 Mei, dari sebelumnya 204,05 bps per 8 Mei.
"Berdasarkan data transaksi 11-14 Mei, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 4,17 triliun. Dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp 7,21 triliun. Sementara jual neto di pasar saham sebesar Rp 3,04 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 166,68 triliun," papar Onny.
Bank Sentral juga menegaskan kembali bahwa sesuai proyeksi, tingkat inflasi tahun ini tetap terkendali dan berada pada sasaran inflasi. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua Mei, perkembangan harga pada Mei diperkirakan deflasi -0,04% (mtm), ataulebih rendah dari bulan sebelumnya.
Baca juga: Bertahan Saat Pandemi, Jokowi Ajak Masyarakat Beli Produk Lokal
"Sehingga inflasi secara tahun kalender sebesar 0,80% (ytd). Secara tahunan sebesar 2,08% (yoy)," pungkas Anto.
Penyumbang utama deflasi pada periode laporan, yakni komoditas telur ayam ras (-0,09%), bawang putih (-0,05%), cabai merah (-0,04%), cabai rawit (-0,03%), emas perhiasan (-0,02%), kangkung dan bayam masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang inflasi, yaitu daging ayam ras (0,05%), bawang merah (0,03%), angkutan udara (0,03%), udang basah, ikan tongkol, jeruk dan air minum kemasan masing-masing sebesar 0,01% (mtm).(OL-11)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved