Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PT PLN (Persero) menanggapi keluhan masyarakat akan lonjakan tagihan listrik selama pemberlakuan sosial berskala besar (PSBB). Terkhusus tagihan pada bulan April lalu yang membengkak dan membuat pelanggan kebingungan.
Executive Vice President Communication and CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan adanya peningkatan tagihan rekening listrik bulan April disebabkan karena adanya selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya.
Selain itu, petugas pencatat meteran tidak mendatangi rumah pelanggan, sehingga pencatatan pemakaian di meteran listrik dilakukan dengan perkiraan, dari rata-rata penggunaan tiga bulan terakhir.
“PLN tertib melakukan kebijakan protokol physical distancing, yang menyebabkan petugas catat meter tidak bisa mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung . Untuk itu tagihan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik 3 bulan terakhir (Desember, Januari, Februari),” ungkapnya melalui keteranagn resminya, Kamis (7/5).
Baca juga: 2.900 Aduan Pelanggan, PLN Akui Ada Tagihan Listrik Keliru
Dari penjelasan Made Suprateka, pada bulan Maret masyarakat sudah melakukan PSBB sehingga terjadi kenaikan konsumsi listrik akibat banyaknya aktivitas pelanggan di rumah. Sementara itu, tidak ada pencatatan langsung oleh petugas meteran ke setiap rumah. Alhasil penghitungan tagihan dari rata-rata tertinggi penggunaan listrik 3 bulan sebelumnya.
Baca juga:
Padahal penggunaan bulan Maret mengalami kenaikan penggunaan listrik lebih tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya selisih antara jumlah penggunaan riil dengan pencatatan (yang didasarkan angka rata-rata seama tiga bulan). Selisih ini kemudian terakumulasi ke dalam rekening bulan april dan ditagihkan pada rekening bulan Mei.
"Untuk tagihan di bulan Mei dihitung dari tagihan di bulan April yang ter-pending dikarenakan PSBB. Petugas PLN tidak melakukan pengecekan karena PSBB jadi perhitungan di bulan April itu berdasarkan dari rata-rata bulan Desember, Januari dan Februari." Ungkapnya.
PLN pun mengklaim tidak melakukan kenaikan tariff listrik. Adanya penimgkatan tagihan listrik di bulan Maret dan April disebutnya cenderung meningkat akibat PSBB.
“Kami pastikan bahwa PLN tidak menaikkan tarif listrik.Berdasarkan data kami, konsumsi daya di tingkat rumah tangga selama bulan Maret dan April memang cenderung meningkat akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).” tutupnya. (OL-4)
SEBANYAK 2.821 keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia menjadi sasaran penerima bantuan pemasangan listrik gratis.
PLN IP telah menggerakkan roda ekonomi nasional melalui penyediaan listrik untuk industri, UMKM dan rumah tangga.
Dalam menghadirkan PLN EYE yang memanfaatkan tiang listrik, PLN masih mendapatkan beberapa kendala di lapangan seperti pemeliharaan hingga keamanan bagi penggunanya.
PT Donggi-Senoro LNG (DSLNG) menegaskan komitmen untuk terus mendukung ketahanan energi nasional melalui pasokan LNG yang aman dan berkesinambungan bagi kebutuhan gas dalam negeri.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong program Listrik Desa (Lisdes) 2025-2029.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved